Jumat, 15 NOVEMBER 2024 • 19:45 WIB

Demi Bangkitkan AS Roma, Pelatih Legendaris Italia Ini Rela Turun Gunung

Author

Claudio Ranieri, pelatih kawakan berusia 73 tahun, keluar dari masa pensiunnya untuk kembali menangani AS Roma hingga akhir musim.

INDOZONE.ID - Claudio Ranieri, pelatih kawakan berusia 73 tahun, keluar dari masa pensiunnya untuk kembali menangani AS Roma hingga akhir musim.

Pengumuman resmi ini disampaikan beberapa hari setelah klub Serie A tersebut memecat Ivan Juric, pelatih asal Kroasia.

Ranieri, yang dikenal atas karier kepelatihannya yang gemilang, termasuk keberhasilannya membawa Leicester City meraih gelar Liga Primer, akan memimpin tim hingga akhir musim sebelum beralih ke peran penasihat senior dalam manajemen klub.

Baca Juga: Menantikan Sosok Pelatih Anyar AS Roma Usai Ivan Juric Dipecat, Siapa yang Akan Dipilih?

Kembalinya Ranieri ke Roma menandai periode ketiganya sebagai pelatih Giallorossi. Sebelumnya, ia memimpin klub kota kelahirannya ini dari 2009 hingga 2011 dan pada tahun 2019.

Ia juga memiliki ikatan emosional yang mendalam dengan Roma, mengingat karier bermainnya dimulai di klub tersebut.

Instagram/donranieri

Menurut pernyataan resmi AS Roma, setelah musim ini berakhir, Ranieri akan beralih ke peran eksekutif sebagai penasihat senior.

Dalam peran ini, ia akan memberikan masukan kepada pemilik klub dalam semua aspek yang berkaitan dengan olahraga, termasuk pemilihan pelatih baru.

Baca Juga: Frank Lampard Jadi Kandidat Pelatih Baru AS Roma untuk Gantikan Ivan Juric

Klub mengonfirmasi bahwa pencarian pelatih permanen untuk masa depan akan dilanjutkan dalam beberapa bulan mendatang, dengan Ranieri berperan aktif dalam pengambilan keputusan tersebut.

Keputusan untuk mempekerjakan Ranieri datang setelah kekalahan kandang 3-2 melawan Bologna pada Minggu lalu, yang membuat Roma terpuruk di posisi ke-12 klasemen Serie A, hanya empat poin di atas zona degradasi.

Kekalahan ini menjadi akhir bagi masa kepelatihan Ivan Juric, yang baru menggantikan Daniele De Rossi pada September.

Musim ini menjadi periode penuh gejolak bagi pemilik AS Roma asal Amerika Serikat, Dan dan Ryan Friedkin.

Protes dari para penggemar memuncak setelah pemecatan Daniele De Rossi, mantan kapten dan sosok yang sangat dicintai oleh pendukung Giallorossi.

Situasi semakin memanas ketika CEO dan manajer umum klub, Lina Souloukou, mengundurkan diri beberapa hari kemudian setelah dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kepergian De Rossi.

Di tengah krisis ini, AS Roma menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih untuk ketiga kalinya dalam kariernya.

Ranieri, yang musim lalu sukses membantu Cagliari terhindar dari degradasi, sempat menyatakan bahwa pekerjaan tersebut akan menjadi tugas terakhirnya sebagai pelatih.

Namun, pria berusia 73 tahun itu memutuskan untuk kembali demi membantu klub masa kecilnya melewati masa sulit ini.

Ranieri dikenal luas berkat pencapaiannya membawa Leicester City meraih gelar Liga Primer Inggris pada tahun 2016, salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola.

Hari pertama Ranieri kembali ke pusat latihan Trigoria disambut dengan suasana antusias. Pelatih veteran ini langsung bertemu dengan tim pendukung teknisnya, termasuk asistennya yang sudah lama bekerja bersamanya, Paolo Benetti kolaborator taktik, Giorgio Spalla, serta pelatih atletik Carlo Spignoli dan Francesco Catalano.

Ranieri menyampaikan pesan yang tegas kepada tim: tidak ada alasan, persatuan maksimal, dan rasa identitas yang kuat.

Dalam pertemuan tersebut, Ranieri menekankan pentingnya seragam Giallorossi dan meminta para pemain, terutama pendatang baru, untuk memahami makna di balik lambang klub.

Ia juga menyoroti urgensi untuk merebut kembali dukungan dan kepercayaan basis penggemar, yang mulai merasa lelah dengan performa tim musim ini.

Setelah pertemuan, seperti dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport, skuad Roma menjalani sesi latihan pertama di bawah arahan Ranieri.

Ia langsung fokus mempersiapkan tim untuk menghadapi serangkaian pertandingan berat melawan lawan tangguh seperti Napoli, Tottenham, dan Atalanta.

Meski detail kontrak Ranieri belum diungkapkan secara resmi, laporan menyebutkan bahwa kesepakatan ini berdurasi satu tahun dengan opsi perpanjangan hingga dua musim.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Asroma.com