Kolase foto Mees Hilgers dan Eliano Reinjders saat bersama Erick Thohir (Instagram/erickthohir)
INDOZONE.ID - Masyarakat Malaysia dan China ramai-ramai menuding bahwa Timnas Indonesia terlibat dalam kolusi dengan FIFA terkait proses naturalisasi pemain keturunan asing.
Tuduhan ini muncul karena mereka merasa Indonesia dapat menaturalisasi pemain dengan cepat dan mudah.
Nama-nama seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menjadi contoh utama yang diangkat dalam perdebatan ini.
Baca Juga: Berpeluang untuk Naturalisasi, Kevin Diks: Kakek Pasti Akan Senang jika Saya Bela Timnas Indonesia!
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders pertama kali diperkenalkan kepada publik sepak bola Indonesia pada 11 September 2024 dan hanya berselang beberapa minggu kemudian, pada 29 September 2024, keduanya resmi menjadi warga negara Indonesia.
Proses ini dianggap begitu cepat oleh beberapa pihak, terutama di Malaysia dan China, yang mengklaim bahwa ada perlakuan khusus dari FIFA kepada Indonesia.
Di sisi lain, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) baru saja mengalami kegagalan dalam upaya menaturalisasi pemain keturunan, Mats Deijl, yang saat ini bermain untuk Go Ahead Eagles di Belanda.
Proses Deijl terhenti karena garis keturunan Malaysianya berasal dari buyutnya, yang dianggap tidak memenuhi syarat.
Baca Juga: Gak Penuhi Syarat, FIFA Tolak Permohonan FAM untuk Naturalisasi Bek Klub Liga Belanda Ini
Ulasan media Vietnam soal tuduhan masyarakat Malaysia kepada PSSI. (Foto: Soha.vn)
Dalam sebuah forum sepak bola, seorang suporter Malaysia menuduh adanya manipulasi dalam proses naturalisasi pemain Indonesia. Menurutnya, Indonesia seakan mendapat perlakuan istimewa karena kantor FIFA kini berada di Jakarta.
Tuduhan ini dikutip dari media Vietnam Soha.vn, yang menyebut bahwa sepak bola Indonesia pernah dipandang negatif di Asia.
Tak hanya itu, forum tersebut juga menuding bahwa mayoritas pemain naturalisasi Indonesia memiliki tampilan fisik yang lebih menyerupai orang Eropa. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proses naturalisasi tidak transparan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Soha.vn