Skor akhir set pertama dihasilkan oleh Syahril Amri dengan pukulan kerasnya yang mengincar sisi kosong yang berada tepat di dekat pemain libero dari pihak lawan, karena hal itulah bola tidak mampu dikembalikan dengan baik oleh tim Kudus Sukun Badak.
Di set kedua, pertandingan semakin memanas. Tim Jakarta Pertamina Pertamax memperlihatkan kekuatannya dengan melancarkan beberapa perlawanan yang cukup keras dan tajam, sehingga agaknya sulit dikembalikan oleh pemain Kudus Sukun Badak.
Perlawanan yang sangat sengit ini membuat beberapa pemain, baik dari tim Kudus Sukun Badak maupun Jakarta Pertamina Pertamax harus jatuh bangun demi mengamankan daerah pertahanan masing-masing.
Kedua tim sama-sama menunjukkan kekuatannya pada laga malam ini. Di set ketiga, kedua tim saling mengejar dalam pemerolehan poin dan terhitung ada beberapa upaya dalam meminta challenge kepada wasit, terkait bola in atau out ataupun kesalahan pukulan (fouls) untuk menganulir pemerolehan poin dari pihak lawan.
Di pertengahan set ketiga, tim Kudus Sukun Badak melakukan kesalahan dengan taktik alur serangan antar para pemain yang berakhir memberikan poin kepada lawan secara cuma-cuma hanya karena masalah kecil.
Hal itulah yang membuat Jakarta Pertamina Pertamax unggul dan kian memberi jarak dengan Kudus Sukun Badak yaitu dengan perolehan skor 9-6.
Pertengahan set ketiga, pemain Kudus Sukun Badak semakin menurun performanya. Mereka memperlihatkan dengan jelas bagaimana kurangnya koordinasi antar pemain juga jarak antar pemain yang berjauhan.
Hal ini memberikan ruang kosong di beberapa titik tanpa adanya penjagaan. Inilah faktor yang memudahkan pemain Jakarta Pertamina Pertamax mencetak poin-poin krusial.
Saat kedudukan kedua tim memperoleh poin 23-23 pada set ketiga, serangan kembali dilakukan oleh tim Jakarta Pertamina Pertamax ke daerah pertahanan lawan, tetapi dianggap out oleh sang wasit.
Merasa tidak puas akan putusan tersebut, akhirnya Jakarta Pertamina Pertamax melayangkan challenge untuk meyakinkan apakah poin tersebut sah atau tidak.
Setelah melihat hasilnya, terbukti adanya block touch yang dilakukan oleh salah satu pemain Kudus Sukun Badak sehingga bola tersebut tidak dapat dikatakan out dari lapangan dan poin pun berbalik diberikan kepada Jakarta Pertamina Pertamax.
Perolehan poin tersebut menandakan poin sementara menjadi 24-23 untuk Jakarta Pertamina Pertamax.
Dalam posisi tersebut, tim ini merasa sudah berada di atas angin untuk memenangkan pertandingan melawan tim Kudus Sukun Badak.
Dan benar saja, akhirnya pertandingan tersebut berhasil dimenangkan oleh Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor akhir 25-23 melalui pukulan ace milik Jordan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan