Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.
INDOZONE.ID - Seluruh pecinta bulutangkis Indonesia saat ini merasakan kesedihan dan kekecewaan yang mendalam.
Bagaimana tidak, Indonesia yang mengirimkan 6 wakil untuk turun di Olimpiade Paris 2024 kini tinggal menyisakan 2 wakil saja di babak gugur.
Berikut ini 3 rekor buruk wakil Indonesia pada cabang bulutangkis di Olimpiade Paris 2024:
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Lolos 16 Besar, Gregoria Banjir Dukungan Netizen!
Sejak cabang bulutangkis diselenggarakan di olimpiade Atlanta pada 1992, Indonesia selalu mengirimkan banyak wakil melaju dari babak penyisihan
Pada Olimpade 1992 di Barcelona, Indonesia meloloskan 8 wakil di babak penyisihan, di Olimpiade 1996 Atlanta, Indonesia meloloskan 9 wakil, di Olimpiade 2000 Sydney, Indonesia berhasil meloloskan 10 wakil dan di Olimpiade 2004 di Athena, Indonesia berhasil mengirimkan 7 wakil lolos dari babak penyisihan.
Di olimpiade 2008 Beijing Indonesia berhasil meloloskan 7 wakil, di Olimpiade 2012 London, Indonesia berhasil meloloskan 5 wakil, di Olimpade 2016 Rio de Janeiro, Indonesia berhasil meloloskan 4 wakil, dan di Olimpiade Tokyo tahun 2000, Indonesia berhasil mengirimkan 6 wakil dari babak penyisihan.
Tercatat ada 6 wakil Indonesia berlaga pada Olimpiade Paris 2024 kali ini, dari 7 wakil tersebut hanya 2 yang lolos, yaitu Fajar/Rian di ganda putra, dan Gregoria di tunggal putri.
Sementara 5 wakil tersisa yaitu Ginting, Jojo (ganda putra) Rinov/Phita (ganda campuran), dan Apriani/Fadia (ganda putri) gagal lolos ke babak selanjutnya dan menjadi perolehan terburuk bagi tim bulutangkis Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade.
Baca Juga: Gaya Santai Atlet Penembak Turki Ini Hasilkan Medali Perak di Olimpiade Paris 2024
Anthony Ginting kalah dari Kenta Nishimoto dalam babak pertama Indonesia Open 2024.
Sejak Olimpiade 1992 di Barcelona, Indonesia selalu meloloskan wakil dari babak penyisihan dan lolos ke babak 16 besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Olympics.com