Jelang laga final Piala AFF 2020 Indonesia melawan Thailand, ada kisah menarik dari salah satu skuad timnas, Fachrudin Aryanto. Semasa kecil, bek tengah kepercayaan Shin Tae-yong ini kerap menangis jika tidak dibangunkan tidur saat ada pertandingan bola malam hari.
Kisah itu diungkap oleh Wiwik, ibu Fachrudin saat ditemui oleh Tim IDZ Creators di kediamannya di Desa Cetan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurut Wiwik, bakat anaknya menjadi pemain sepak bola telah ada sedari kecil. Untuk itu, segala keperluan Fachrudin dalam bermain bola selalu dipenuhi. Menyadari ada keinginan anaknya menjadi pemain bola, orang tua Fachrudin mendukung penuh, meski prestasi di sekolah tidak terlalu menonjol.
“Dulu waktu kecil itu, selalu minta dibangunkan kalau ada pertandingan bola malam hari. Kalau tidak dibangungkan, bisa marah seharian. Kalau prestasi di sekolah biasa-biasa saja. Tidak jelek tapi juga tidak bagus, yang penting naik kelas,” kata Wiwik, orang tua Fachrudin.
Kecintaanya terhadap bola juga Fachrudin wujudkan dengan membuat sekolah sepak bola yang diberi nama Fachrudin Akademi. Sekolah tersebut merupakan impian Fachrudin untuk melahirkan bibit-bibit muda pemain bola.
Di lapangan, Fachrudin sering kali diberi tempat untuk menjadi palang pintu terakhir sebelum sang kiper. Kepiawaiannya menutup ruang dan memotong bola serangan lawan membuat Shin lebih sering memainkannya.
Pada laga final Piala AFF 2020, Fachrudin Aryanto merupakan satu dari dua pemain yang dibawa Shin ke Singapura dengan label senior karena usianya 32 tahun.
Laga final Piala AFF 2020 dilakukan di Singapura. Indonesia akan melawan Thailand setelah berhasil menumbangkan skuad Singapura pada babak semi final dengan skor 4-2. Kira-kira siapa yang akan menjadi juara Piala AFF 2020, kita tunggu saja!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: