Proses naturalisasi dua pemain eropa, Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah menemui titik cerah. Kedua pemain itu dilaporkan sudah menandatangani dokumen naturalisasi. Saat ini prosesnya tinggal mengurus administrasi di Kemenkumham.
Untuk diketahui, Sandy Walsh dan Jordi Amat merupakan pesepak bola eropa keturunan Indonesia. Keduanya sempat dikunjungi oleh perwakilan PSSI, Hasani Abdulgani dan Hamdan Hamedan.
Setelah kembali ke Indonesia, Hasani Abdulgani dan Hamdan Hamedan melaporkan bahwa dari banyak pemain yang ditemui, Sandy dan Jordi yang paling antusias.
Baca Juga: Sadar Timnya Kalah atas Liverpool, Bruno Soroti Reaksi Fans MU
"Proses naturalisasi dua pemain, yakni Sandy Walsh (Belgia) dan Jordi Amat Maas (Spanyol/Belanda) makin menunjukkan titik cerah. Keduanya sudah menandatangani dokumen yang diperlukan untuk mengurus administrasi di Kementerian Hukum dan HAM," tulis PSSI dalam keterangan resminya.
"Neneknya Jordi ini sampai menangis. Jadi memang cara orang timur untuk kulonuwun (permisi) kepada keluarga sangat tepat. Mereka berterima kasih kepada kami (PSSI) karena sudah datang (ke Belgia dan Belanda) menemui keluarga Jordi dan Sandy," kata Hasani dalam laporannya ke PSSI.
Lebih lanjut kata Hamdan, ia banyak menemukan pemain keturunan Indonesia yang bermain di Liga Belanda, Belgia, dan beberapa di klub Inggris.
Kebanyakan dari mereka berusia muda (18-20) tahun dan masuk skuad utama di klub tempat mereka bermain.
"Tentu ini bisa menjadi bahan diskusi antara PSSI, Direktur Teknik, dan Shin Tae-yong. Data soal pemain ini akan saya berikan ke PSSI. Selanjutnya terserah PSSI," ujar Hamdan.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah meminta Sekjen PSSI Yunus Nusi untuk menindaklanjuti proses naturalisasi khususnya untuk Jordi dan Sandy.
"Tentu setelah ini, kita akan minta waktu kepada Menpora untuk melaporkan progres ini. Setelah ada arahan dari Menpora, PSSI akan melangkah ke proses selanjutnya," imbuh Yunus Nusi.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: