Selasa, 04 APRIL 2023 • 17:02 WIB

Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20, Menteri PUPR: Bukan karena Infrastruktur Tak Siap!

Author

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. (INDOZONE/Sigit N)

Sejumlah pihak menilai batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dikarenakan infrastruktur yang tidak siap. Namun, hal ini langsung dibantah oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Semua Stadion Siap Gelar Pertandingan Piala Dunia U-20

Basuki menyatakan semua stadion, baik stadion untuk pertandingan maupun untuk latihan, sudah siap untuk digunakan para negara peserta Piala Dunia U-20.

"Kami sudah menyiapkan semuanya. Sejak 31 Maret, saat FIFA memeriksa tahap akhir finalisasi stadion, semua dinyatakan oke. Jadi tidak benar jika sekarang ada yang bilang batal karena infrastruktur stadion. Gak benar itu," kata Basuki di Jakarta.

Selanjutnya Basuki memaparkan bahwa Kementerian PUPR telah melakukan renovasi pada lima venue pertandingan, serta renovasi 20 lapangan latihan dengan total biaya mencapai Rp155,17 miliar untuk mendukung terlaksananya Piala Dunia U-20.

"Kami komitmen dengan tugas yang diberikan. Apalagi ajang Piala Dunia U-20, seperti yang dikatakan Pak Erick (Thohir), merupakan ajang terbesar kedua FIFA,” jelas Basuki.

“Sehingga kami tidak main-main demi menjaga amanah Presiden (Joko Widodo) demi suksesnya turnamen tersebut. Selain itu, kami juga tengah memperbaiki stadion-stadion lainnya di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA," tambahnya.

Baca Juga: Viral Oknum Suporter Lakukan Aksi Eksibisionis saat Ricuh Laga PSIS vs PSS

Venue Pertandingan Sudah Disiapkan Sebaik Mungkin

Basuki kemudian menjabarkan perincian lima stadion utama lainnya, selain Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Kementerian PUPR mengerjakan empat lapangan latihan, yakni Bumi Sriwijaya, atletik, bisbol, dan panahan dengan biaya Rp43,35 miliar.

Sedangkan untuk Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Jawa Barat, selain venue utama, Kementerian PUPR juga merenovasi empat lapangan latihan yakni Gelora Bandung Lautan Api, IPDN, Jati Padjadjaran, dan Sidolig dengan biaya Rp53,97 miliar.

Untuk Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, selain venue utama, dilakukan pula renovasi terhadap empat lapangan yakni Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, dan Kota Barat. Pengerjaan di Solo menghabiskan biaya Rp16,82 miliar.

Baca Juga: Ganjar Tak Pernah Teken Komitmen Kesediaan Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Sedangkan di Surabaya, Jawa Timur, selain untuk venue utama, Kementerian PUPR juga merenovasi lapangan latihan Gelora 10 November, Lapangan A Gelora Bung Tomo, Lapangan C Gelora Bung Tomo, dan Thor. Total pengerjaan di Surabaya memakan biaya Rp23,29 miliar.

Di Bali, Kementerian PUPR juga mengerjakan empat lapangan utama selain venue utama yakni Stadion I Wayan Dipta, yakni lapangan latihan I Gusti Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Gelora Samudra, dan Trisakti. Untuk pengerjaan di Bali total Kementerian PUPR mengeluarkan dana Rp17,61 miliar.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: