Kisah Denmark di Piala Eropa 1992: Awalnya Hanya Disebut Tim Pelengkap, tapi Justru Keluar sebagai Juara!
INDOZONE.ID - Banyak yang mengatakan jika sepak bola lebih dari permainan. Hal tersebut memang benar apa adanya jika melihat kisah perjalanan Denmark di gelaran Piala Eropa edisi 1992.
Piala Eropa 1992 memang menjadi salah satu Piala Eropa yang berhasil menghadirkan kejutan. Bagaimana tidak, Denmark yang awalnya tidak lolos ke putaran final justru berhasil keluar menjadi juara Piala Eropa 1992.
Lantas seperti apa kisah perjalanan Denmark di Piala Eropa 1992 yang awalnya tak lolos namun berhasil menjadi kampiun? Mari simak penjelasan dari INDOZONE berikut:
Baca Juga: Erick Thohir: Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 Capai 90 Persen!
Denmark Lolos Piala Eropa 1992 untuk Gantikan Yugoslavia
Denmark awalnya takkan berpartisipasi di Piala Eropa 1992. Sebab Denmark gagal lolos lantaran hanya mampu finis di posisi kedua pada Grup 4 Kualifikasi Piala Eropa 1992.
Akan tetapi karena Yugoslavia undur dari keikutsertaan mereka di Piala Eropa 1992 karena terkena sanksi dari PBB terkait perang yang berkecamuk sejak 1991, UEFA pun menunjuk Denmark sebagai penggantinya.
Di putaran final Piala Eropa 1992, Denmark pun tergabung di Grup I bersama Swedia (tuan rumah), Inggris, dan Prancis. Banyak yang memprediksi bahwa Denmark hanya akan jadi tim pelengkap saja di Piala Eropa 1992.
Denmark Singkirkan Inggris dan Prancis di Fase Grup Piala Eropa 1992
Namun apa yang terjadi justru kebalikannya. Denmark berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang menjalani tiga pertandingan fase grup Piala Eropa 1992.
Denmark memang mengawali kiprah mereka di Piala Eropa 1992 dengan bermain imbang 0-0 dari Inggris. Lalu di matchday kedua Grup I Piala Eropa 1992, Denmark menyerah 0-1 dari Swedia.
Akan tetapi di pertandingan terakhir, Denmark secara mengejutkan berhasil menumbangkan Prancis yang saat itu berstatus unggulan. Ya, Denmark mampu menang 2-1 dari Prancis via gol Henrik Larsen dan Lars Elstrup.
Denmark pun berhak melaju ke babak semifinal Piala Eropa 1992 dengan raihan raihan 3 poin atau selisih 1 poin dari Inggris dan Prancis. Di babak semifinal Piala Eropa 1992, Denmark pun jumpa tim kuat lainnya, yaitu Belanda.
Denmark Bikin Belanda Tak Berkutik di Piala Eropa 1992
Awalnya beberapa pihak menilai bahwa kejutan Denmark hanya akan mampu bertahan di semifinal Piala Eropa 1992. Terlebih lawan yang Denmark hadapi di babak tersebut adalah Belanda yang dihuni oleh banyak pemain bintang macam Ronald Koeman, Frank Rijkaard, Ruud Gullit, hingga Marco van Bastern.
Akan tetapi di pertandingan semifinal Piala Eropa 1992, Denmark berhasil memberikan perlawanan untuk Belanda. Denmark dan Belanda pun bermain imbang 2-2 hingga babak tambahan usai, dan pemenang laga harus ditentukan di babak adu penalti.
Pada babak ini, Denmark berhasil mengalahkan Belanda dengan skor 5-4. Kemenangan Denmark tak lepas dari performa impresif sang penjaga gawang, yakni Peter Schmeichel.
'Dinamit' Denmark Kejutkan Dunia dengan Jadi Juara Piala Eropa 1992
Kemenangan atas Belanda pun mengantarkan Denmark melaju ke babak final Piala Eropa 1992. Di partai puncak, Denmark bakal menghadapi salah satu tim terkuat di Eropa saat itu, yaitu Jerman.
Denmark yang awalnya disebut menjadi tim pelengkap di Piala Eropa 1992, justru mendapatkan dukungan banyak pihak untuk bisa menyudahi kiprah mereka di turnamen tersebut dengan gelar juara.
Harapan banyak pihak tersebut pun terealisasikan. Ya, Denmark berhasil menumbangkan Jerman di partai Final Piala Eropa 1992 dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan Denmark atas Jerman di Final Piala Eropa 1992 sendiri berhasil disumbangkan oleh John Jensen (18') serta Kim Vilfort (78'). Denmark pun berhasil menjadi kampiun Piala Eropa untuk pertama kalinya.
Berkat performa mengejutkan Denmark di Piala Eropa 1992, membuat pecinta sepak bola pun memberikan julukan tim 'Dinamit' kepada mereka. Julukan yang hingga kini sangat melekat pada skuad Denmark.
Nah, berikut adalah kisah perjalanan Denmark di Piala Eropa 1992 yanga awalnya tak lolos justru berhasil menjadi kampiun. Kisah Denmar itu pun semakin menegaskan jika sepak bola memang sangat sulit untuk diprediksi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber