INDOZONE.ID - Harry Souttar lahir di Skotlandia pada 22 Oktober 1998. Saat ini pemain berusia 25 tahun itu jadi pemain tertinggi yang bermain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia dengan catatan tinggi badan 198 cm.
Harry Souttar menjadi andalan Australia di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia melawan Bahrain dan Indonesia yang berakhir dengan kekalahan 0-1 dan seri 0-0.
Harry Souttar sendiri tampil cukup baik di lini belakang Australia saat melawan Indonesia. Bek jangkung tersebut berhasil 4 kali merebut bola dari kaki lawan dari 5 percobaan, dan memenangkan 4 duel udara dari 4 kesempatan yang membuat pemain menyerang Indonesia seperti Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, dan Marselino nyaris tidak menembus kotak penalti Australia.
Baca Juga: Rekor! Pertandingan Indonesia vs Australia di GBK Jadi Laga dengan Penonton Terbanyak
Harry Souttar memulai karir sepakbola profesionalnya di usia 17 tahun di klub Skotlandia, Dundee United. Bahkan Harry Souttar langsung mendapatkan panggilan untuk timnas junior U-17 Skotlandia dan menjadi bagian dari skuad Euro U-17 Skotlandia.
Memperkuat Dundee United selama dua musim. Souttar kemudian memperkuat Stoke City di usia 17 tahun. Selama di Stoke City, Souttar dimatangkan bersama tim akademi.
Selama memperkuat Stoke City, Souttar sempat dipinjamkan ke beberapa klub di antaranya Ross County, Skotlandia di musim 2017-2018 dan Fleetwood Town, di League One Inggris di musim 2018-2019, dan 2019-2020.
Baru pada musim 2020/2021 akhirnya Harry Souttar mendapatkan tempat utama di Stoke City dan di musim tersebut mencatatkan 43 penampilan dan mencatatkan 1 gol dan 3 assits
Di tahun yang sama pula Harry Souttar mendapatkan panggilan pertamanya untuk Australia. Harry Souttar akhirnya menerima tawaran tersebut dan meninggalkan Skotlandia yang pernah dia perkuat di kelompok umur U-17 dan U-19. Australia bisa memanggil Souttar karena belum mencatatkan penampilan bersama Timnas senior Skotlandia.
Harry Souttar sempat mengalami cedera ACL saat memperkuat Timnas Australia di November 2021, hal ini membuat Souttar absen merumput di lapangan hijau selama setahun dan baru balik kembali bermain bola pada Piala Dunia 2022 di Qatar bulan November.
Leicester city yang tertarik dengan bakat kemampuan Souttar setelah Piala Dunia Qatar kemudian membelinya dari Stoke City dengan mahar 14 Juta Pounds.
Harry Souttar mencatatkan 16 penampilan selama dua musim masa mengabdinya di Leicester City baik di Premier League maupun di Divisi Championship akibat terdegradasi.
Harry Souttar berhasil membawa Leicester City menjuarai Divisi Championship dan dapat tiket promosi ke kasta tertinggi di Liga Inggris.
Karena kalah saing bersama Wout Faes, Souttar lebih memilih untuk menerima tawaran dari klub yang baru terdegradasi dari Premier League, Sheffiled United untuk berkarir di musim 2024/2025.
Harry Souttar punya catatan gol yang bisa dibilang tinggi sebagai seorang bek tengah. Dari 30 penampilan bersama Timnas Senior Austarlia, Souttar berhasil mencatatkan 11 goal.
Dengan statistik seperti ini, Souttar layak dijuluki sebagai bek raksasa asal Australia yang punya ketajaman setara dengan penyerang.
Rataan gol Souttar di Australia mencapai 0,366 per pertandingan. Bahkan catatan dan rataan goal Souttar per pertandingan jauh lebih tinggi dari semua pemain yang ada di Timnas Australia saat ini, termasuk para penyerang.
Sebagai perbandingan dengan 5 penyerang Australia yang dipanggil untuk Kualifikasi Piala Dunia zona Asia ronde ketiga, Mitch Duke berhasil mencetak 10 gol dari 39 pertandingan dengn rataan 0,256 goal per laga.
Selanjutnya Awer Mabil berhasil mencetak 9 gol dari 34 pertandingan dengan rataan 0,264 goal per pertandingan. Adam Taggart mencetak 7 gol dari 21 pertandingan dengan rataan 0,3 goal per laga.
Martin Boyle mencetak 9 gol dari 30 pertandingan dengan rataan 0,3 goal per laga. dan Kusini Yengi mencetak 4 gol dari 9 pertandingan dengan rataan 0,44 goal per pertandingan.
Harry Souttar memiliki perpaduan antara tinggi badan yang tinggi, visi bertahan yang cukup baik, sekaligus memiliki insting mencetak goal yang bagus.
Baca Juga: Media Amerika Serikat Puji Timnas Indonesia Usai Tahan Imbang Timnas Australia
Harry Souttar di umur yang memasuki usia emas di 25 tahun memiliki perjalanan yang panjang untuk karirnya baik di klub maupun di Timnas Australia.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt