INDOZONE.ID - Football Manager adalah salah satu permainan simulasi sepak bola yang sangat populer di kalangan penggemar sepak bola. Namun, bagi William Still, game ini lebih dari sekadar hiburan.
Ia berhasil mengubah kecintaannya terhadap Football Manager menjadi sukses di real life. Saat itu, Still pernah memimpin tim Ligue 1 Prancis, Stade de Reims dan menjadi pelatih termuda di liga tersebut.
Awal Kecintaan William di Football Manager
Sejak remaja, William Still menghabiskan waktu berjam-jam bermain Football Manager bersama saudaranya, Edward. Meskipun orang tua mereka sering keberatan, kecintaan mereka terhadap game ini tak terbendung.
William mengenang, "Kami sering bermain hingga larut malam. Anda berencana tidur tengah malam, tapi tahu-tahu sudah pukul setengah empat pagi."
Namun, kecintaannya pada sepak bola tidak hanya berhenti di dunia virtual. William juga sempat bermain sebagai gelandang bertahan untuk beberapa klub lokal.
Meski begitu, pada usia 18 tahun, ia menyadari bahwa kariernya sebagai pemain profesional tidak akan berkembang sesuai harapannya.
Inilah titik balik dalam hidupnya, di mana ia memutuskan untuk beralih ke dunia kepelatihan.
Baca Juga: Thomas Tuchel Resmi Jadi Pelatih Timnas Inggris, Jamie Carragher: Pelatih Asing Bukan Solusi Tepat
Pendidikan Kepelatihan William Still
Setelah memutuskan untuk fokus pada kepelatihan, William Still melanjutkan pendidikannya di Myerscough College, Inggris.
Di sana, ia mempelajari berbagai aspek penting dalam sepak bola, seperti kepelatihan, pengembangan pemain muda, hingga analisis video. Pendidikan ini menjadi dasar bagi perjalanan kariernya sebagai pelatih.
William Still lahir pada 14 Oktober 1992 dari orang tua yang berasal dari Inggris. Meski lahir dan dibesarkan di Belgia, ia bersama kedua saudara laki-lakinya, Edward dan Nicolas, tumbuh besar dengan kecintaan pada sepak bola.
Ketiganya memulai karier sebagai analis video di usia muda, tetapi William terbukti menjadi yang paling berhasil di antara mereka.
Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Ucapkan 2 Kalimat Syahadat, Jacksen F Tiago Resmi Menjadi Mualaf
Awal Karier William Still
Setelah lulus dari Myerscough College pada tahun 2014, William Still kembali ke Belgia dan menawarkan diri untuk bekerja tanpa bayaran di klub Sint-Truiden, yang saat itu dilatih oleh Yannick Ferrera.
Dedikasi dan semangatnya membawa Still menjadi analis video untuk klub tersebut dan membantu mereka meraih promosi.
Baca Juga: Turun ke Liga Europa, Barcelona Jadi Tim Favorit Juara Menurut Analis Data
Ia kemudian melanjutkan kariernya bersama Ferrera di Standard Liège, di mana mereka berhasil memenangkan Piala Belgia 2016.
Tak berhenti di situ, pada musim 2017/2018, Still bekerja sebagai analis video dan asisten pelatih di klub Lierse, sebelum pindah ke Beerschot.
Di klub tersebut, William turut membantu Beerschot meraih promosi pada akhir musim 2019/2020.
Momen William Still Menjadi Pelatih Kepala Termuda
Momen besar dalam karier William Still datang pada Januari 2021, ketika pelatih kepala Beerschot, Hernan Losada, hengkang ke MLS.
Beerschot kemudian menawarkan Still posisi pelatih kepala. Pada usia 28 tahun, ia menjadi pelatih termuda dalam sejarah Liga Pro Belgia.
Baca Juga: Mengenal Fabian Hürzeler: Pelatih Termuda yang Siap Mengguncang Premier League
Meski Beerschot mengganti pelatih setelah musim berakhir, Still tidak kehilangan semangat. Ia menolak tawaran untuk menjadi asisten pelatih dan mulai mencari peluang baru di Eropa.
Perjalanan Menuju Ligue 1
Tidak lama setelah itu, William Still terbang ke Prancis untuk menjadi asisten pelatih di Stade de Reims, bekerja di bawah Oscar Garcia.
Meski sempat kembali ke Belgia, Still akhirnya kembali ke Reims dan mengambil alih tim setelah Garcia dipecat pada Oktober 2022.
Dalam waktu singkat, Still berhasil mengubah peruntungan Reims. Timnya tak terkalahkan dalam lima pertandingan sebelum Piala Dunia, dengan mencatatkan dua kemenangan kandang dan tiga hasil imbang.
Taktik dan strategi yang diterapkannya berhasil membawa Reims keluar dari zona degradasi.
Baca Juga: Muda dan Berani: 5 Manajer Termuda dalam Sejarah Premier League!
Kesuksesan di Stade de Reims
Setelah jeda Piala Dunia, William Still terus memperlihatkan kemampuan manajerialnya dengan membawa Reims meraih empat kemenangan beruntun.
Ia juga membawa timnya ke babak 16 besar Coupe de France setelah mengalahkan beberapa tim dengan skor yang meyakinkan.
Di usianya yang masih 30 tahun, William Still telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa.
Prestasinya di Ligue 1 Prancis tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah, tetapi juga menjadi bukti bahwa kecintaan pada Football Manager bisa membawa seseorang menuju kesuksesan di real life.
Baca Juga: Will Still, Pelatih Kontroversial Tanpa Lisensi Pro Segera Tinggalkan Stade de Reims
Kesimpulan
William Still adalah contoh nyata bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan jika didukung oleh dedikasi, kerja keras, dan kecintaan yang mendalam terhadap sesuatu.
Dari seorang remaja yang gemar bermain Football Manager, William telah berkembang menjadi pelatih muda yang sukses.
Kisahnya membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat, segala sesuatu mungkin tercapai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sportbible.com, Pcgamer.com