INDOZONE.ID - Cedera yang dialami Luke Shaw dalam pertandingan Liga Champions melawan PSV Eindhoven pada 16 September 2015 masih menjadi titik hitam dalam perjalanan kariernya sebagai pemain Manchester United.
Saat itu, tekel keras dari Hector Moreno, pemain PSV, mematahkan dua tulang betis Shaw yang memaksa pemain belakang timnas Inggris ini absen selama 288 hari.
Meski cedera tersebut sangat parah, Shaw berhasil bangkit di musim 2018/2019, dengan mencatatkan 40 penampilan bersama Manchester United.
Namun, masalah cedera kembali menghantamnya di musim berikutnya. Dua cedera otot yang dialaminya dalam waktu yang berdekatan menyebabkan Shaw harus absen selama 84 hari.
Kendati begitu, Shaw berhasil pulih dan mencatatkan 47 penampilan pada musim 2020/2021 dan mengantarkan Manchester United ke final Liga Europa dan meraih posisi runner-up di Liga Inggris.
Mengapa Cedera Luke Shaw Tak Kunjung Sembuh?
Menurut laporan Eurosport, Luke Shaw menyesali keputusannya untuk tampil terlalu cepat pada pekan ke-25 Liga Inggris melawan Luton Town, 11 Februari 2024.
Seminggu sebelumnya, Shaw ditarik keluar pada babak kedua saat menghadapi Aston Villa, karena merasa belum sepenuhnya pulih.
Dalam keterangannya, Shaw mengatakan, "Ini kesalahan saya dan juga staf medis. Hasil scan menunjukkan cederanya tidak terlalu parah, tapi saya kembali berlatih hanya sehari sebelum pertandingan. Ketika manajer memintaku bermain, aku tidak pernah menolak, meskipun sebenarnya aku belum siap."
Tekanan untuk segera kembali ke lapangan juga datang saat Shaw dipaksa berlatih demi menghadapi Manchester City di final Piala FA pada 25 Mei 2024.
Sayangnya, tiga pekan menjelang final, ia kembali mengalami cedera hamstring. Meskipun tim medis memperkirakan waktu pemulihan selama enam pekan, Shaw berhasil tampil di Euro bersama Timnas Inggris, namun absen di Manchester United.
Alasan Cedera Luke Shaw
Salah satu faktor utama yang membuat Shaw rentan mengalami cedera berulang adalah ketidakseimbangan antara porsi latihan, pemulihan, dan menit bermain.
Cedera betis belakang yang dialaminya pada awal musim ini membuat Shaw tidak mau terburu-buru kembali ke lapangan, sebuah keputusan bijak setelah beberapa pengalaman cedera sebelumnya.
Agar seorang pemain bisa kembali bermain setelah cedera, kestabilan sendi merupakan aspek terpenting yang harus dipastikan.
Jika sendi belum stabil, pemain berisiko besar mengalami cedera yang sama. Selain itu, pemain harus menjalani program diet yang tepat serta pola istirahat yang sesuai dengan rekomendasi tim medis.
Baca Juga: Comback Usai Cedera ACL, Pablo Gavi Langsung Jadi Kapten Barcelona!
Rehabilitasi Fisik dan Psikologis
Tidak hanya kondisi fisik, aspek psikologis juga memegang peranan penting dalam proses pemulihan cedera. Sebelum seorang pemain dinyatakan siap kembali bermain, diperlukan evaluasi mendalam yang melibatkan pemeriksaan fisik dan psikologis.
Kisah cedera Luke Shaw ini menjadi contoh penting bagi banyak pemain profesional, bahwa tergesa-gesa untuk kembali bermain tanpa pemulihan yang cukup dapat memperburuk kondisi dan memperpanjang waktu absen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurosport