INDOZONE.ID - Kedatangan Kylian Mbappe pada musim panas 2024, digadang-gadang akan menjadi pelengkap serangan Real Madrid.
Pemain berpaspor Prancis itu diharapkan menjadi pengganti kompatriotnya, Karim Benzema, yang pindah ke Arab Saudi pada musim panas 2023.
Kedatangan Mbappe dianggap membuat Real Madrid akan memiliki penyerangan yang tercepat dan terganas. Sebab, Mbappe akan ditemani dua sayap kencang, Vinicius Jr dan Rodrygo Goes.
Namun, ekspektasi besar ini belum bisa dibuktikan di lapangan oleh Mbappe. Sejauh ini, Mbappe masih sulit beradaptasi di Los Blancos.
Meski Mbappe langsung cetak gol dan membawa Real Madrid menggondol trofi Piala Super Eropa 2024, ketajamannya belum sebaik ketika masih di PSG.
Dalam laga El Clasico yang berakhir kekalahan 0-4 untuk Real Madrid, Mbappe tercatat tiga kali mendapat peluang tembakan, tetapi gagal menaklukkan kiper kedua Barcelona, Inaki Pena.
Baca Juga: 3 Penyebab Real Madrid Dibantai 0-4 oleh Barcelona di El Clasico: Ada Faktor Hansi Flick!
Adapun dua gol yang sempat bersarang ke gawang Barcelona dari kakinya, dianulir wasit karena Mbappe terjebak offside.
Sulit Cetak Gol dari Open Play
Jika melihat statistik di La Liga, Mbappe telah mencetak enam gol dalam 11 pertandingan. Ini jelas bukan pencapaian buruk.
Namun, dari 6 gol itu, setengahnya berasal dari titik putih. Artinya, hanya tiga gol yang dicetak Mbappe dari skema open play.
Bandingkan dengan pemuncak daftar pencetak gol Liga Spanyol, Robert Lewandowski, yang sudah mencatatkan 14 gol, termasuk brace di El Clasico. Dari 14 gol tersebut, hanya dua yang dicetak penyerang Barcelona itu dari titik putih.
Mengutip dari laman resmi Liga Spanyol, Lewandowski memiliki jumlah tembakan ke arah gawang, 24. Artinya, hanya 10 tembakan yang gagal dikonversinya menjadi gol.
Sementara itu, Mbappe cuma terpaut satu saja dari Lewandowski. Ia telah melakukan 23 tembakan ke arah gawang dengan enam yang berbuah gol.
Statistik ini menggambarkan Mbappe masih kesulitan beradaptasi dengan permainan Real Madrid.
Ada spekulasi,bahwa Mbappe tidak terbiasa bermain sebagai penyerang tengah. Ia lebih nyaman bermain di sayap kiri dengan kecepatannya yang di atas rata-rata. Akan tetapi, pos sayap kiri Real Madrid sudah dimiliki Vinicius yang perannya sulit tergantikan.
Pekerjaan rumah besar bagi Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari Mbappe.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan, La Liga