Jumat, 22 NOVEMBER 2024 • 09:20 WIB

Wasit Dihujat Karena Tidak Adil: Arab Saudi Merasa Dicurangi dalam Laga Melawan Indonesia

Author

Wasit Rustam Lutfullin memberikan kartu merah kepada Justin Hubner saat Timnas Indonesia vs Arab Saudi (AFP/ADITYA AJI)

INDOZONE.ID - Jurnalis Arab Saudi mengungkapkan rasa kecewanya terhadap keputusan wasit yang dianggap merugikan mereka dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas Indonesia pada Selasa (19/11/2024).

Adnan Jastina, seorang jurnalis olahraga asal Arab Saudi, berpendapat, keputusan wasit memberikan keuntungan bagi Timnas Indonesia dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Timnas Indonesia sukses mengalahkan Arab Saudi dengan skor 2-0, berkat dua gol yang dicetak oleh Marselino Ferdinan.

Wasit Dinilai Tidak Adil oleh Jurnalis Arab Saudi

Adnan Jastina mengungkapkan, kekecewaannya di X (Twitter) yang menyatakan, wasit Rustam Lutfullin dari Uzbekistan telah memberi keuntungan pada Timnas Indonesia.

Ia menilai, beberapa keputusan wasit merubah jalannya pertandingan yang menguntungkan Timnas Indonesia, yang berujung pada ketidakadilan dalam pertandingan tersebut.

"Ketika kami dengan lantang mengatakan bahwa beberapa wasit menyebabkan jalannya pertandingan berubah, satu tim kalah dan keadilan dalam kompetisi dihancurkan karena kesalahan fatal wasit, reaksi mereka yang diuntungkan oleh kesalahan itu," ucap Adnan, dikutip dari Al-Marsd.

"Jangan membesar-besarkan masalah, Anda tahu itu adalah bagian dari permainan," sambungnya.

Baca Juga: 42 Persen! Bungkam Arab Saudi 2-0 Timnas Indonesia Perbesar Peluang Lolos Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kontroversi Seharusnya Penalti dan Gol Marselino Ferdinan

Adnan juga menyoroti momen kontroversi yang terjadi sebelum gol pertama Marselino pada menit ke-32.

Ia merasa, Arab Saudi seharusnya mendapatkan penalti sebelum Indonesia mencetak gol pembuka.

Menurutnya, babak pertama pertandingan itu bisa digambarkan sebagai 'pembantaian wasit,' dengan dua penalti yang seharusnya diberikan kepada tim Arab Saudi.

"Apa yang terjadi hari ini antara tim nasional Saudi dan tim nasional Indonesia hanya dapat digambarkan sebagai pembantaian wasit yang disaksikan oleh semua orang, terutama di babak pertama," kata Adnan.

"Ada dua tendangan penalti yang benar untuk tim Hijau (Arab Saudi), dan gol pertama adalah pelanggaran yang seharusnya menguntungkan tim nasional kami," lanjutnya.

Check VAR Tidak Berhasil Mengubah Keputusan Wasit

Meskipun insiden tersebut sudah ditinjau oleh wasit melalui komunikasi dengan VAR, keputusan untuk tetap mengesahkan gol Marselino tetap dipertahankan.

Wasit Lutfullin tidak menerima instruksi untuk meninjau ulang kejadian tersebut di monitor VAR, yang semakin menambah kekecewaan tim dan media Arab Saudi.

Baca Juga: Herve Renard Didesak Untuk Mundur Sebagai Pelatih Arab Saudi Usai Dipermalukan Timnas Indonesia

Kritik Terhadap Kepemimpinan Wasit

Marselino Ferdinan bersama Ivar Jenner dan Calvin Verdonk meluapkan kegembiraannya usai mencetak gol ke gawang Timnas Arab Saudi

Selain itu, Adnan mengkritik kualitas kepemimpinan wasit di Liga Arab Saudi dan menyebutkan, masalah ini bisa mempengaruhi keputusan Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi, Yasser Almisehal, untuk melakukan perubahan dalam komite wasit.

"Mungkin kenyataan pahit ini membuat Presiden Federasi Sepak Bola Saudi merasakan penderitaan beberapa klub dari wasit yang datang ke Liga Saudi di tengah jalan, seperti wasit pertandingan hari ini," tutur Adnan.

"Oleh karena itu ia mengarahkan perombakan baru komite wasit yang hanya memilih kegagalan," tambahnya, mengindikasikan ketidakpuasan terhadap kinerja wasit dalam kompetisi Liga Arab Saudi.

Kritik ini menggarisbawahi ketidakpuasan terhadap keputusan-keputusan wasit dalam pertandingan tersebut dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pendukung Arab Saudi yang merasa dirugikan dalam pertandingan melawan Timnas Indonesia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Al-Marsd