Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Duel Manchester United Vs Manchester City disebut sebagai Derby Manchester terburuk sepanjang masa. Laga yang digelar di Old Trafford itu berakhir imbang tanpa gol.
Derby Manchester biasanya menyajikan kedua tim yang beradu kreativitas dan superioritas dalam urusan menciptakan peluang dan gol. Akan tetapi, malam ini berbeda kedua tim tidak berdaya bahkan untuk sekedar menciptakan peluang.
Manchester United tidak menjalani musimnya dengan baik karena saat ini terjebak di peringkat ke-13 klasemen sementara Liga Inggris.
Baca Juga: Manchester United Serius Incar Ademola Lookman dari Atalanta yang Dibanderol 60 Juta Euro
Akan tetapi, permainan frustasi yang ditujukan Manchester City hari ini benar-benar membuat pertandingan hari ini menjadi boring.
Legenda Manchester United Eric Cantona dan Sir Alex Ferguson yang menonton langsung pertandingan di Old Trafford pasti sangat sedih melihat tidak adanya semangat dan perseteruan yang terjadi. Terkesan para pemain kedua tim bermain dengan setengah hati.
Gary Neville yang merupakan pundit Liga Inggris menyebut pertandingan ini bagaikan sepasang kekasih yang merasa senang dengan hasil imbang yang diraih.
Ini bukan cara Ferguson atau bahkan cara Pep Guardiola yang juga sampai saat ini melatih Manchester City.
"Aku rasa ucapan selamat dan keakraban yang kulihat di akhir laga menunjukkan kalau kedua tim sama-sama puas dengan hasil 0-0," kata mantan kapten Manchester United kepada Sky Sports usai pertandingan.
"Kalau ini tim terbaik Manchester City dan Manchester United, mereka pasti kecewa banget dengan cara mereka menutup pertandingan tadi."
“Ini adalah Derby Manchester. Seharusnya ada lebih banyak darah, resiko, dan keberanian yang terlibat dalam permainan,” tegasnya.
Kota Manchester Terancam Tidak Punya Wakil di Liga Champions
Terakhir kali tidak ada perwakilan Kota Manchester terjadi di musim 1995/1996. Kalau Manchester United masih bisa mendapatkan melalui juara di Europa League, sebaliknya Manchester City bergantung dengan klasemen di Liga Inggris terancam tidak lolos karena saat ini berada di posisi ke-5 dan masih bisa terancam oleh keberadaan Chelsea, Newcastle, dan Aston Villa.
Derby Manchester yang seharusnya lebih dari sekadar pertarungan untuk merebut kemenangan berakhir dengan menjadi pertandingan Derby terburuk.
Di mana laga itu hanya menghasilkan sebuah pertandingan yang hanya melihat pemain berlari di lapangan dan minim peluang.
Meskipun bagi Manchester United sebenarnya Derby ini tidak sepenting pertandingan melawan Lyon di Jumat (11/4/2025) dinihari untuk satu tiket Liga Champions yang tersisa.
Derby Manchester Membosankan
Mungkin Jalan pertandingan akan berubah total jika Alejandro Garnacho di 30 detik awal yang mempunyai pergerak di depan kotak penalti di Manchester City tidak dijegal oleh Ruben Diaz.
Garncaho dianggap sebagai pemain yang tidak mempunyai insting mencetak gol di depan gawang.
Setidaknya hanya Bruno Fernandes di Manchester United dan Omar Marmoush di Manchester City yang punya beberapa peluang mengancam pertahanan lawan.
Meskipun Bruno gagal memanfaatkan peluang melalui tendangan bebas, namun Garnacho membuang lebih bamyak peluang.
Bahkan ada satu peluang terbaik ketika mendapatkan umpan silang rendah dari Dalot. Alih-alih ditendang, dia malah berusaha untuk menyundul bola.
Manchester United setidaknya telah berhasil mencapai tujuan untuk bermain sesuai dengan sistem Ruben Amorim yang hanya kurang dari segi penyelesaian akhir.
Sementara Manchester City yang menguasai bola tapi sangat rentan di pertahanan dan juga kurang ketajaman.
Hal ini mungkin menjadi tugas direktur olahraga yang baru Hugo Viana yang merupakan mantan tandem Amorim di Sporting Lisbon di musim depan.
Manchester City yang mengandalkan Kevin De Bruyne sebagai false nine sama sekali tidak berjalan sepanjang pertandingan.
Lini tengah City yang diperkuat oleh Gundogan, Kovacic, dan Silva juga tidak mampu berbuat banyak untuk membangun sisi serangan.
Sorotan tertuju kepada Phil Foden yang kembali menghilang di pertandingan sepenting Derby manchester karena terlihat seperti merasa tertekan dan putus asa.
Kedua kiper baik itu Onana di Manchester United maupun Ederson Moraes di Manchester City sama sama bermain baik dengan penyelamatan yang dilakukan.
Kenapa Derby Manchester kali ini dianggap boring dan terburuk? Hal ini dikarenakan kedua tim mencatatkan expected goals (xG) yang rendah.
Manchester United mencatatkan 0,91 xG, sementara Manchester City lebih parah hanya mencatatkan 0,49 xG.
Terakhir kali pertandingan Derby Manchester imbang tanpa gol terjadi 5 tahun lalu juga di Old Trafford.
Baca Juga: Beri Penghormatan, Manchester City Berencana Bangun Patung Kevin de Bruyne di Depan Etihad Stadium
Kedepannya Derby Manchester diharapkan kembali ke hakikatnya sebagai adu gengsi oleh kedua klub di Kota Manchester untuk meraih kemenangan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph