Minggu, 11 MEI 2025 • 14:40 WIB

David Beckham dan Gary Neville Akuisisi Salford City, Target Masuk Premier League 5 Tahun

Author

David Beckham dan Gary Neville akuisisi Salford City

INDOZONE.ID - Dua legenda Manchester United, David Beckham dan Gary Neville, resmi mengakuisisi 100 persen saham klub divisi keempat Liga Inggris, Salford City.

Sebelumnya, mantan pemain Manchester United yang tergabung di Class of 92 seperti Paul Scholes, Ryan Giggs, Nicky Butt dan Phil Neville, telah menjual saham 10 persen yang mereka beli, bersama Gary Neville pada Maret 2014 lalu.

Peter Lim yang membeli saham sisa 50 persen, menjual sahamnya sebesr 10 persen ke David Beckham pada Januari 2019 lalu dan sisa 40 persen kepada Gary Neville pada Agustus lalu.

Kini, Beckham dan Gary Neville telah menjadi pemilik saham seutuhnya di Salford City.

Setelah mengakuisisi seluruh saham Salford City, Beckham menegaskan memiliki ambisi yang sangat tinggi kepada klub yang mengakhiri musim EFL League Two musim ini di peringkat ke-8 itu.

Skuad Salford City

Beckham mengungkapkan ambisinya dengan membawa klub berjuluk The Ammies itu promosi ke kasta teratas Liga Inggris yakni Premier League. Hal tersebut Becks ungkapkan dalam wawancaranya baru-baru ini.

Baca Juga: Andai Tidak Ditolak Arsenal, Khvicha Kvaratskhelia Bisa Saja Sekarang Bermain di Premier League

"Saya selalu bermimpi besar, jadi saya selalu ingin kita mencapai puncak sepak bola dan berada di Premier League. Namun masih banyak kerja keras dan investasi yang harus dilakukan hingga titik itu," ujar David Beckham yang dikutip dari The Guardian pada Minggu (11/5/2025).

Sementara itu, Gary Neville merasa senang telah mengakuisisi seluruh saham Salford bersama rekannya, David Beckham.

Pundit Sky Sports itu mengaku sudah tidak sabar untuk membawa Salford menuju puncak kejayaan, salah satunya bermain di Premier League.

"Ini adalah kemitraan unik dengan beragam pemikiran dan keahlian, yang disatukan oleh kecintaan terhadap sepak bola. Sepak bola akan menjadi yang utama, namun sangat penting bagi kami untuk mendorong klub menuju keberlanjutan dalam empat hingga lima tahun ke depan. Saya tidak sabar menunggu bagian selanjutnya dari perjalanan ini," tutur Gary Neville menambahkan.

Sementara itu, anggota konsorsium lainnya Lord Davies dari Abersoch dan pengusaha Amerika Serikat Declan Kelly, yang akan jadi ketua bersama.

Belum lagi adanya Dream Sports Group yang beranggotakan Colin Ryan, Frank Ryan, Nick Woodhouse dan Shravin Mittal, masing-masing memiliki saham 5-10 persen dengan sisa 20 persen saham yang belum dijual.

Dalam pernyataan resmi Salford City dari kelompok kepemilikan tersebut sudah mengumpulkan dana sekitar 15 juta USD hingga 20 juta USD untuk berinvestasi kepada tim dan infrastruktur dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Denzel Dumfries Jadi Calon Pengganti Trent Alexander-Arnold di Liverpool

"Akuisisi ini mencakup komitmen pemegang saham baru untuk berinvestasi secara signifikan pada klub, tim, dan fasilitasnya," demikian bunyi pernyataan resmi Salford City.

"Kelompok kepemilikan diperkirakan telah mengumpulkan sekitar $15 juta hingga $20 juta (£11,2 hingga £15 juta) untuk berinvestasi pada tim dan infrastruktur selama lima tahun ke depan, dengan promosi ke Championship yang ditargetkan dalam rentang ini," 

Sementara itu, Declan Kelly dan Lord Davies mengaku sangat senang bisa bekerja sama dengan David Beckham dan Gary Neville.

Keduanya berharap bisa membawa Salford City meraih banyak kesuksesan di masa yang akan datang.

"Kami telah menjadi sahabat dan mitra dekat selama lebih dari satu dekade dan kami berharap dapat bermitra dengan David, Gary, grup kepemilikan baru yang fenomenal ini, Class 92 dan semua orang di SCFC untuk membawa proyek ini ke tingkat berikutnya dan mudah-mudahan membawa lebih banyak kesuksesan bagi basis penggemar, pemain, dan semua orang yang terkait dengan klub Salford City yang luar biasa," tutur Lord Davies dan Declan Kelly dalam pernyataan resminya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Guardian