INDOZONE.ID - Paris Saint-Germain (PSG) berhasil mencatatkan sejarah baru di Eropa, setelah sukses menjuarai Liga Champions UEFA 2025.
Gelar juara pertama sepanjang sejarah klub tersebut, diraih dengan cara yang sangat meyakinkan setelah menghancurkan Inter Milan 5-0 di partai final yang berlangsung di Allianz Arena, Munich.
Kemenangan PSG di final Liga Champions 2025 ini, bukan hanya tentang meraih trofi, tetapi juga menunjukkan dominasi mereka di lapangan.
Tak hanya mencatat kemenangan besar, PSG juga memecahkan beberapa rekor dalam laga penentu tersebut.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik PSG Juara Liga Champions 2024/25, Trofi Pertama Sepanjang Sejarah Klub!
Sebagai tim asal Prancis kedua yang menjuarai Liga Champions setelah Olympique Marseille pada 1993, PSG tampil luar biasa dan menandai era baru dalam sejarah sepak bola Eropa.
Berikut ini adalah, deretan rekor yang berhasil PSG pecahkan di final Liga Champions 2025:
Kemenangan Terbesar di Final Liga Champions
Skor telak 5-0 atas Inter Milan membuat PSG mencatat selisih kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions.
Sejak era Piala Eropa dimulai, belum pernah ada tim yang menang dengan selisih lima gol di partai puncak.
Kemenangan ini pun menegaskan dominasi PSG sebagai juara yang pantas.
Start Tercepat dan Dominasi di Babak Pertama
PSG langsung menunjukkan kekuatannya sejak awal pertandingan. Mereka mencetak dua gol hanya dalam 19 menit pertama, rekor baru sebagai tim pertama yang mencetak dua gol tercepat di awal final Liga Champions.
Baca Juga: Perayaan Kemenangan PSG Berujung Kerusuhan di Paris, 2 Orang Meninggal dan 300 Orang Ditangkap
Di babak pertama, PSG mencatatkan 13 tembakan dengan lima yang mengarah ke gawang, sementara Inter Milan tidak menghasilkan satu pun tembakan tepat sasaran.
Selisih lima tembakan tepat sasaran ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah final Liga Champions.
Desire Doue Cetak Sejarah di Usia 19 Tahun
Pemain muda PSG, Desire Doue, tampil luar biasa dalam laga final. Ia menjadi pemain pertama dalam sejarah final Liga Champions yang terlibat dalam tiga gol atau lebih.
Di usianya yang masih 19 tahun 362 hari, Doue mencetak dua gol dan satu assist, memecahkan rekor pemain termuda yang mampu mencetak dua gol dan membuat assist dalam satu final.
Ia juga melewati rekor milik Jude Bellingham yang sebelumnya mencetak gol di usia 20 tahun 338 hari, pada final Liga Champions tahun lalu.
Statistik Fantastis Hakimi dan Dembele
Achraf Hakimi membuka kemenangan PSG berkat assist dari Doue. Dengan gol tersebut, Hakimi mencatat total sembilan kontribusi gol musim ini (4 gol, 5 assist), menyamai rekor Ian Harte dari Leeds United di musim 2000/01, sebagai bek dengan kontribusi gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions.
Baca Juga: Tampil Impresif bareng PSG, Luis Enrique Sebut Dembele Pantas Menangkan Ballon d'Or
Sementara itu, Ousmane Dembele juga tak kalah bersinar. Ia menyumbangkan dua assist dalam final, menambah total keterlibatannya menjadi 14 kontribusi gol sepanjang musim ini, terbanyak sepanjang sejarah seorang pemain PSG di Liga Champions dalam satu musim.
Treble Kedua Luis Enrique
Pelatih PSG, Luis Enrique, kembali mencetak sejarah sebagai manajer yang sukses meraih treble bersama dua klub berbeda di Eropa. Sebelumnya, ia mencapai bersama Barcelona pada musim 2014-15.
Baca Juga: Momen Luis Enrique Kenakan Kaos untuk Mengenang Putrinya Xana di Final Liga Champions
Kini, bersama PSG, ia menyamai pencapaian Pep Guardiola yang juga meraih treble dengan Barcelona (2008-09) dan Manchester City (2022-23).
Tim Termuda vs Tim Tertua di Final Liga Champions
Rata-rata usia starting XI PSG dalam final ini adalah 25 tahun 96 hari, lima tahun lebih muda dari Inter Milan yang memiliki rata-rata usia pemain 30 tahun 242 hari.
Ini adalah selisih usia terbesar antara dua tim di final Liga Champions.
Menariknya, PSG juga menjadi tim dengan susunan pemain termuda di final Liga Champions pada abad ke-21.
Sebaliknya, Inter mencatat rekor sebagai tim pertama yang menurunkan tiga pemain berusia di atas 35 tahun dalam satu final: Yann Sommer, Francesco Acerbi, dan Henrikh Mkhitaryan.
Penantian Terlama Juara Liga Champions
Sebelum meraih trofi musim ini, PSG telah memainkan total 167 pertandingan di Liga Champions dan Piala Eropa. Jumlah tersebut menjadikan PSG sebagai klub dengan jumlah pertandingan terbanyak sebelum akhirnya meraih gelar juara pertamanya.
Baca Juga: Gelar Liga Champions PSG Dipersembahkan untuk Mendiang Putri Luis Enrique
Untuk perbandingan, Arsenal masih memegang rekor sebagai tim dengan jumlah pertandingan terbanyak tanpa pernah menjuarai Liga Champions, yakni 211 laga.
Munich, Tempat Kelahiran Juara Liga Champions Baru
Menarik untuk dicatat bahwa, setiap final Liga Champions yang berlangsung di kota Munich selalu menghasilkan juara baru.
Tren tersebut kembali berlanjut tahun ini, ketika PSG berhasil mengangkat trofi di kota yang sama. Sebuah pertanda bahwa, Munich adalah tempat kelahiran sejarah baru dalam sepak bola Eropa.
*Semua data dan statistik dalam artikel ini disediakan oleh Opta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Opta Analyst, Opta