INDOZONE.ID - Lari kini tidak hanya sekadar olahraga, tetapi juga gaya hidup yang mulai naik daun sejak pandemi Covid-19 pada 2020 silam.
Lari adalah salah satu olahraga termudah, karena kamu hanya perlu berlari. Meski begitu, persiapan untuk berlari harus matang karena jika tidak, peluang menderita cedera cukup besar.
Nah, ada empat tips untuk kamu supaya bisa berlari dengan nyaman dan aman. Tips-tips ini disampaikan oleh professional Running Coach, Andi Sugiyanto, dalam acara ISOPLUS Run Surabaya 2024 yang berlangsung pada Minggu 20 Oktober 2024.
4 Tips Persiapan Lari yang Tepat
1. Memilih Sepatu yang Tepat
Salah satu poin utama yang ditekankan Coach Andi adalah pentingnya memilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhan, bukan hanya berdasarkan tren atau gaya.
Sepatu carbon plate, yang sering digunakan oleh pelari profesional untuk menambah kecepatan, memang menawarkan peningkatan performa hingga 3-5 persen. Akan tetapi, bagi pelari baru atau yang kelebihan berat badan, penggunaan sepatu ini bisa meningkatkan risiko cedera.
Baca Juga: Top 5 Rekomendasi Sepatu Running Lokal Budget Friendly untuk Tingkatkan Performa Lari
"Sepatu carbon plate itu memang efisien untuk kecepatan, tapi bagi pelari baru lebih baik pakai daily training karena lebih aman dan fleksibel," jelas Coach Andi.
Sepatu daily training membantu mengurangi kekakuan pada kaki dan memberikan ruang gerak yang lebih baik. Alhasil, risiko cedera seperti pada pergelangan kaki atau tulang bisa diminimalkan.
2. Pentingnya Hidrasi saat Berlari
Panas di Surabaya sering menjadi tantangan bagi para pelari. Akan tetapi, Coach Andi menekankan, bahwa cuaca tropis juga bisa memberikan keuntungan bagi pelari yang sudah terbiasa.
"Kita yang sudah terbiasa dengan cuaca tropis ini justru nanti bisa lebih kuat saat bertanding di luar negeri, karena tubuh kita lebih terlatih," ungkapnya.
Selain itu, Coach Andi menegaskan, bahwa hidrasi yang tepat sangat krusial untuk menjaga performa saat berlari, terutama di cuaca panas.
"Per 2 hingga 3,5 kilometer itu wajib minum, tapi jangan terlalu banyak. Dua atau tiga tegukan sudah cukup untuk menghindari kram atau gangguan perut saat berlari," jelas Coach Andi.
Ia juga merekomendasikan minuman isotonik untuk menggantikan cairan dan gula yang hilang selama berlari.
3. Jangan Mengikuti FOMO
Bagi pelari yang ingin meningkatkan kecepatan, Coach Andi menyarankan untuk tidak terburu-buru mengikuti tren atau teknologi terbaru tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan.
"Jangan mengikuti FOMO, karena kita harus menelaah dulu apa yang kita butuhkan," ujarnya.
Baca Juga: Acara Marathon Kembali Hadir! Daniel Mananta Ceritakan Pengalamannya Lari di Tokyo
Banyak pelari tergiur membeli sepatu atau peralatan yang digunakan oleh pelari profesional di ajang internasional, seperti Berlin atau Boston Marathon. Padahal, yang terpenting adalah menyesuaikan alat dengan kondisi tubuh.
Ia juga menyarankan pendekatan bertahap dalam meningkatkan performa. Pelari harus memperhatikan tahapan dalam latihan, mulai dari harian hingga speed training, baru menggunakan sepatu dengan carbon plate untuk sesi-sesi tertentu.
4. Wajib Carbo Loading
Selain tips teknis, Coach Andi juga membahas beberapa mitos dan kesalahpahaman seputar lari. Salah satu contohnya adalah pentingnya carbo loading sebelum lomba.
Banyak pelari yang masih berpikir carbo loading cukup dilakukan sehari sebelum lomba. Akan tetapi, Coach Andi menjelaskan idealnya carbo loading dimulai setidaknya seminggu sebelum, untuk memberikan energi maksimal selama lomba.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara