Eks Pesepakbola Ghana Ini Bunuh dan Mutilasi Seorang Bocah 13 Tahun

Eks pesepakbola asal Ghana, Richard Gyamfi membunuh dan memutilasi seorang bocah berusia 13 tahun.

INDOZONE.ID - Sebuah kejadian mengerikan terjadi di Ghana beberapa waktu silam. Ya, terdapat seorang mantan pesepak bola bernama Richard Gyamfi, yang membunuh seorang bocah yang masih berusia 13 tahun.

Tidak hanya itu, Gyamfi juga memutilasi korbannya hingga menjadi beberapa bagian. Bahkan Gyamfi menyimpan kepala korbannya di dalam kulkas, sungguh perbuatan yang benar-benar tidak bisa dimaafkan!

Kronologi Kejadian

Gyamfi merupakan mantan pesepak bola profesional yang sempat bermain di kompetisi teratas Liga Ghana. Namun karena beberapa faktor, Gyamfi memutuskan untuk pensiun dini atau tepatnya berusia 28 tahun.

Gyamfi pun lalu beralih profesi menjadi seorang komentator sepak bola di beberapa stasiun televisi lokal. Suatu hari, Gyamfi mengajak seorang bocah berusia 13 tahun bernama Louis Agyemang Junioruntuk mengunjungi rumahnya yang terletak di Kota Sunyahni, Ghana.

Setelah beberapa hari pergi, Louis pun tidak kunjung pulang ke rumahnya. Situasi tersebut pun membuat sang ayah merasa khawatir akan nasib anaknya.

Ayah Louis lalu mendatangi rumah Gyamfi untuk menanyakan keberadaan Louis, pada Minggu (23/8/2021). Namun Gyamfi membantah jika mengajak Louis ke rumah, dan bahkan mengaku tidak mengenal anak tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir Ingin PSSI Bersih dan Tegas, Percaya dengan Integritas Komite Etik dan Komite Banding

Penampakan isi dalam kulkas Richard Gyamfi yang menyimpan banyak potongan tubuh manusia.

Namun, salah satu teman Louis mengatakan bahwa ia melihat Gyamfi membawa masuk Louis ke rumahnya. Hal itu pun membuat ayah Louis berserta penduduk setempat memaksa masuk ke rumah Gyamfi.

Pada awalnya tidak ada yang aneh di dalam rumah Gyamfi. Akan tetapi kecurigaan ayah Louis dan warga mulai muncul kala menemukan sebuah ruangan yang terkunci.

Ayah Louis dan warga pun meminta Gyamfi membuka ruangan tersebut. Akan tetapi, sang pensiunan pesepak bola itu mengaku jika kunci ruangan tersebut hilang.

Warga pun akhirnya mendobrak pintu ruangan tersebut, dan betapa terkejutnya mereka saat melihat ada tubuh Louis tanpa kepala yang tergelak di sisi ruangan. Mereka juga memeriksa kulkas yang ada di dalam ruangan itu, dan menemukan kepala Louis berada di dalamnya.

Tidak hanya kepala Louis, di dalam kulkas tersebut juga terdapat kepala seorang remaja berusia 15 tahun. Remaja tersebut memang sudah dinyatakan hilang beberapa bulan sebelum kejadian Louis.

Motif Pelaku

Setelah menemukan kepala berserta sejumlah bagian tubuh Louis, warga pun lalu menghubungi polisi. Gyamfi pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

Baca Juga: Kisah Tragis Noah Gesser, Pesepakbola Berbakat Keturunan Indonesia yang Tutup Usia karena Kecelakaan

Dalam keterangannya seperti INDOZONE sadur dari PM News Nigeria, Sabtu (19/8/2023), Gyamfi mengaku membunuh dua remaja tersebut untuk diolah menjadi bahan makanan. Ya, Gyamfi dituduh merupakan penganut aliran sesat yang salah satu ritualnya adalah memakan tubuh manusia yang masih berusia remaja.

Akan tetapi Gyamfi membantah tuduhan jika ia merupakan seorang kanibal. Gyamfi bercerita kepada pihak kepolisian jika dirinya hanya suka memakan ayam dan nasi goreng.

Penampakan isi dalam kulkas Richard Gyamfi yang menyimpan banyak potongan tubuh manusia.

Dihukum Penjara Seumur Hidup

Atas kejadian tersebut, Gyamfi pun harus menjalani sejumlah pemeriksaan oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian juga mengamankan bagian tubuh Louis untuk dilakukan otopsi.

Setelah menjadi sejumlah pemeriksaan dan persidangan, pihak pengadilan pun menjatuhkan Gyamfi hukuman penjara seumur hidup atas kejahatan yang dilakukannya. Namun banyak yang menilai jika Gyamfi harusnya dihukum mati karena tindakannya.

Bahkan, pihak keluarga Louis yang menjadi korban kekejaman Gyamfi menangis histeris, kala hakim membacakan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada sang pelaku.

Berikut kisah mengerikan yang dilakukan oleh Gyamfi kepada seorang bocah berusia 13 tahun. Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi ya di masa-masa mendatang.