Kalah dari China, Bung Towel Kritik Keputusan Shin Tae-yong yang Dinilai Merugikan Timnas Indonesia

Bung Towel saat membahas Timnas di acara Rosi (Instagram/rosi_kompastv)

INDOZONE.ID - Pengamat sepak bola Indonesia, Bung Towel, melontarkan kritik pedas terhadap taktik yang diterapkan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, setelah kekalahan dari China.

Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), Timnas Indonesia harus menelan kekalahan pertama di putaran ketiga.

Kesalahan Taktik Shin Tae-yong Jadi Sorotan

Hasil yang mengecewakan ini tak lepas dari keputusan kontroversial Shin Tae-yong yang melakukan perombakan besar dalam susunan pemain.

Ia memilih menurunkan sejumlah pemain baru yang dinilai belum memiliki pengalaman internasional cukup, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap performa tim.

Langkah ini memicu pertanyaan dari berbagai pihak, terutama tentang alasan di balik penggunaan pemain-pemain baru tersebut.

Baca Juga: Shin Tae-yong Pulang ke Korea Selatan, Evaluasi Timnas Indonesia Tertunda

Bung Towel Pertanyakan Keputusan Shin Tae-yong

Ekspresi Shin Tae-yong

Bung Towel, pengamat sepak bola yang dikenal kritis, turut memberikan pandangannya mengenai strategi yang diambil oleh Shin Tae-yong.

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @blitznews_football, ia menyoroti keputusan Shin sebelum dan saat pertandingan melawan China berlangsung.

Bung Towel menyebut bahwa keputusan tersebut terasa aneh dan membingungkan, bahkan bagi para pendukung tim nasional.

Ia menyoroti perubahan komposisi pemain antara pertandingan melawan Bahrain dan China. Salah satu contohnya adalah masuknya Shayne Pattynama secara tiba-tiba, sementara Sandy Walsh tidak dimainkan.

"Saya mempertanyakan perubahan ini. Tiba-tiba Shayne Pattynama dimainkan, sedangkan Sandy Walsh absen," ujarnya dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Indozone (23/10/2024).

Baca Juga: Media Vietnam Bingung dengan Seruan Pemecatan Shin Tae-yong oleh Fans Timnas Indonesia

Pergantian Pemain Dinilai Sebagai "Hukuman"