Jadi Wakil Presiden KFA, Shin Tae-yong Puji Perkembangan Timnas Indonesia U-17

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Dok. PSSI)

INDOZONE.ID - Shin Tae-yong (STY) resmi menduduki jabatan baru sebagai Wakil Presiden Asosiasi Sepakbola Korea Selatan (KFA).

Dalam perannya kini, Shin Tae-yong menyatakan akan fokus menangani kerja sama dengan negara lain, termasuk membangun relasi dengan federasi sepak bola dari berbagai belahan dunia.

Meski kini mengemban tugas penting di negaranya, Shin Tae-yong masih belum sepenuhnya lepas dari keterlibatannya dengan sepak bola Indonesia.

Dikenal sebagai mantan pelatih Timnas Indonesia, ia tetap aktif dalam pengembangan akademi sepak bola di Tanah Air yang menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Usai Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, kini Shin Tae-yong Punya Pekerjaan Baru di Korea

Komentar Shin Tae-yong Usai Kekalahan Korea dari Indonesia di Piala Asia U-17

Dalam wawancara eksklusif bersama media Korea Selatan, News Daily, Shin memberikan pandangannya terkait situasi sepak bola Korea saat ini.

Hal ini tak lepas dari hasil laga antara Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan di ajang Piala Asia U-17 2025, di mana Indonesia berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 1-0.

"Saya pikir sepak bola Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sudah jauh lebih maju dibandingkan masa lalu," ujar Shin Tae-yong.

Pujian tersebut menjadi bentuk pengakuan langsung dari Shin Tae-yong terhadap kemajuan Timnas Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan perkembangan di Asia.

Baca Juga: STY Tak Bisa Lupa Hangatnya Suporter Timnas Indonesia: Kenang Momen di Bandara Soetta Usai Dipecat PSSI

Persaingan Sepak Bola di Asia Semakin Ketat

Meskipun mengakui kualitas Indonesia, Shin Tae-yong menekankan, bahwa hal tersebut bukan berarti sepak bola Korea Selatan mengalami kemunduran.

"Namun, saya tidak berpikir sepak bola Korea mengalami kemunduran," lanjutnya.

Menurut Shin Tae-yong, hasil pertandingan tersebut tidak mencerminkan penurunan kualitas tim Korea Selatan.