Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. (ANTARA/AFP/Fabrice Coffrinipri)
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach berkomitmen penuh untuk tetap menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas Tokyo dengan sukses tahun 2021. Terlepas saat ini masih pandemi Covid-19.
Diketahui, sebagian besar wilayah Jepang berada dalam keadaan darurat karena gelombang ketiga infeksi. Namun, Bach menyatakan, semua pemangku kepentingan berkomitmen untuk melanjutkan sesuai rencana Olimpiade yang dijadwalkan ulang itu, dan akan dibuka pada 23 Juli setelah ditunda selama setahun karena virus corona.
"Kita kehilangan waktu dan energi untuk spekulasi," kata Bach pada konferensi pers virtual setelah pertemuan dewan eksekutif pertama IOC tahun ini seperti dikutip Antara.
Terkait pertimbangan untuk membatalkan Olimpiade, Bach pun mengatakan tidak akan "memicu spekulasi".
"Tugas kami adalah menyelenggarakan Olimpiade dan bukan membatalkan Olimpiade. Inilah alasan kami bekerja siang dan malam, untuk menyelenggarakan Olimpiade yang aman," tegas Bach.
"Kami tidak berspekulasi apakah Olimpiade tetap akan berlangsung. Kami sedang mengerjakan bagaimana Olimpiade akan berlangsung," sambungnya.
Dia menambahkan, IOC akan mengeluarkan pedoman untuk atlet dan tim bulan depan. Namun, banyak masalah utama yang masih belum jelas, di antaranya mengenai kehadiran penonton dan izin bagi pengunjung internasional untuk dapat melakukan perjalanan ke negara tersebut.
IOC telah memangkas durasi tinggal atlet di Jepang. Mereka akan tiba sesaat sebelum kompetisi dan langsung pergi setelahnya untuk mengurangi resiko infeksi Covid-19.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda," komentar Bach terkait kehadiran penonton di stadion.
Bach menegaskan, prioritasnya adalah memastikan Olimpiade aman dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelenggarakan Olimpiade yang aman.
"Semua orang akan senang memiliki stadion berkapasitas penuh dan gemuruh suara kerumunan orang, tetapi jika ini tidak memungkinkan, maka kami akan menghormati prinsip kami, dan ini adalah organisasi yang aman. Ini adalah prioritas pertama," urainya.
IOC telah menulis kepada 206 komite Olimpiade nasional untuk menghubungi pemerintah mereka masing-masing tentang vaksin Covid-19. Tetapi, Bach memastikan, tidak ada atlet yang harus divaksinasi sebelum kelompok prioritas atau beresiko tinggi.
"Kami selalu menegaskan bahwa kami tidak mendukung atlet melompati antrean (vaksin)," ujar Bach.
"Di baris pertama ada kelompok beresiko tinggi, petugas kesehatan dan orang-orang yang menjaga agar masyarakat kita tetap hidup. Itu adalah prioritas pertama dan ini adalah prinsip yang telah kita tetapkan," lanjutnya.
Jajak pendapat baru-baru ini di Jepang menunjukkan sekitar 80 persen menentang acara yang akan berlangsung pada bulan Juli itu dan beberapa menyarankan Olimpiade harus dibatalkan.
Bach membela Olimpiade dan mengatakan sejumlah kompetisi internasional tetap diadakan selama pandemi Covid-19.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: