Menpora Zainudin Amali (kiri) (ANTARA FOTO/Fauzan/foc.)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengklarifikasi pernyataannya yang menyatakan tidak mengenal ganda putra bulutangkis Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Usai Indonesia menjadi juara Piala Thomas, Zainudin menjadi perhatian di media sosial karena pernyataannya dalam sebuah wawancara di stasiun televisi.
Baca Juga: Merah Putih Dilarang Berkibar, Menpora Bikin Tim Percepatan Pencabutan Sanksi WADA ke LADI
Saat menjadi bintang tamu untuk sebuah acara pada Minggu (17/10/2021) lalu, Menpora menyatakan Fajar/Rian sebagai pebulutangkis tunggal putra dan juga publik belum terlalu mengenal siapa Fajar/Rian.
Ada tunggal putra kita yang baru, yakni Fajar dan Rian. Sebelumnya, publik itu tidak begitu kenal dengan mereka," "Namun, saat itu (Final Piala Thomas 2020) mereka ditampilkan dan berhasil menang dua gim langsung." "Bagi saya, itu satu hal yang menggembirakan."
Pernyataan itu dikritik banyak netizen di media sosial mengingat Fajar/Rian kini menjadi salah satu ganda putra andalan Indonesia. Mereka sudah meraih banyak prestasi seperti juara Malaysia Master 2018, Korea Open 2019, Swiss Open 2019 hingga menyabet medali perunggu Asian Games 2018.
FajRi, sapaan akrab Fajar/Rian juga berhasil mengalahkan ganda putra China saat Tim Ganda Putra Indonesia merebut gelar juara Piala Thomas.
Ramainya potongan video terkait pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI terhadap pebulutangkis ganda putra andalan Indonesia Fajar Alfian/M Rian Ardianto di media sosial langsung ditanggapi oleh Menpora.
"Mana berita tentang Fajar dan Rian yang tidak dikenal itu..? Padahal yang saya maksudkan itu, saya memuji strategi pelatih ganda putra kita karena menurunkan Fajar & Rian yang mungkin saja pihak lawan belum terlalu mengenal permainan mereka, karena posisi rangking pasangan ini di bawah Markus/ Kevin atau Hendra/Ahsan yang sudah menempati peringkat atas atau pola permainannya sudah sangat dikenal oleh lawan," kata Zainudin Amali dalam pernyataan resminya seperti dilansir dari website Kemenpora.
Menpora Amali mengapresiasi kerja PBSI, kerja tim di kepengurusan yang baru yang sudah mampu melakukan penataan tata kelola organisasi dan membenahi pembinaan bulutangkis ke arah yang lebih baik.
"Saya juga mengapresiasi PBSI yang sudah mempersiapkan lapisan pemain yang akan mengisi posisi ganda kita yang sedang berada di posisi atas itu bila sudah pensiun nanti. Itu saja sebenarnya yang saya jelaskan," tambah Menpora.
"Ini beberapa hal yang membuat saya senang di kepengurusan yang baru Pak Agung Firman sudah mampu melakukan tata kelola PBSI yang baik," tutur Menpora Amali.
Menpora menilai, PBSI saat ini sudah bergerak kearah pembinaan atlet elit nasional, sehingga ukuran Olimpiade, Thomas Cup, All England menjadi pantauan pemerintah sejauh mana pembinaan cabor bulutangkis ini yang ditempatkan dalam cabor unggulan pertama dalam DBON.
"Untuk mendapatkan talenta atlet dengan performa tinggi dibutuhkan waktu panjang setidaknya 10 ribu jam atau 10 tahun. Saya selalu melihat bagaimana progres ini berjalan untuk menunjang DBON dan persiapan Olimpiade Paris 2024 mendatang," tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: