Antonio Conte memutuskan meninggalkan Inter Milan setelah memenangkan Serie A, sedangkan Zinedine Zidane mengundurkan diri dari Real Madrid dan Tottenham berusaha merekrut kembali Mauricio Pochettino.
Bukan hanya itu, memenangkan gelar Ligue 1 juga tidak dapat menetap Christophe Galtier di Lille, sementara Juventus dilaporkan hampir memecat Andrea Pirlo dan ingin membawa kembali Massimiliano Allegri, ditambah kepergian Hansi Flick dari Bayern Munich memicu efek domino di Jerman.
Lantas, ada apa dengan para manajer top Eropa tersebut?
Tidak dapat dipungkiri, pandemi virus corona telah berdampak buruk pada keuangan klub sepak bola, di mana 32 klub top Eropa kehilangan mencapai 6,1 miliar euro (5,27 miliar pounds), menurut grup layanan bisnis KPMG.
Di Jerman, kepergian Flick dari Bayern menyebabkan serangkaian perubahan, termasuk Julian Nagelsmann menggantikannya dan Jesse Marsch bergabung dengan RB Leipzig.
Kisah serupa terjadi di Italia, Spanyol, Inggris, dan Prancis sejak itu.
"Alasan umum yang berkaitan dengan pengunduran diri ini adalah, selama Covid-19, kami telah melihat lebih banyak argumen internal tentang uang," ungkap jurnalis sepak bola Jerman Raphael Honigstein kepada BBC Radio 5 Live.
"Banyak dari pelatih ini memilih keluar karena alih-alih memiliki pekerjaan lain yang diantre, mereka sudah muak."
"Ada situasi ekstrim di sini yang sangat berbeda dengan apa yang biasanya terjadi di luar musim, terutama di klub-klub besar itu."
"Flick mengejar transfer pemain di tengah pandemi Covid-19. Tapi Bayern tidak bisa menghabiskan uang sebanyak yang diinginkan Flick dan di situlah argumen dimulai."
Lebih lanjut lagi, menurut pakar sepak bola Spanyol Guillem Balague, runner-up La Liga, Real Madrid menduduki puncak studi KPMG dari klub-klub besar di Eropa, tapi Zidane merasa tidak didukung oleh dewan dan presiden Florentino Perez,
Kisah serupa terjadi di Inter, di mana Conte hengkang setelah mengantarkan gelar Serie A pertama dalam 11 tahun karena situasi keuangan klub membuat mereka harus mengurangi gaji sebesar 20% musim panas ini.
Wartawan Italia Gabriele Marcotti mengatakan Conte menginginkan investasi dan mengajukan tuntutan tetapi alih-alih mendapatkan 1 atau 2 pemain besar, mereka harus menjual 1 atau 2 pemain besar.
"Lebih murah untuk mendatangkan manajer baru daripada sekelompok pemain baru. Jelas ada reaksi berantai tetapi banyak yang tidak dapat disangkal adalah tentang uang, investasi, dan ekonomi pasca-virus corona," tambah Marcotti.
"Itu adalah bagian dari mengapa Zidane tidak lagi di Real, mengapa Conte tidak lagi di Inter. Ini kenyataan kami untuk jendela transfer ini yang bagi manajer dan pemain akan sangat berbeda."
Selain itu ada juga faktor kelelahan yang telah memaksa klub-klub di seluruh Eropa untuk bersaing dengan jadwal pertandingan yang padat, setelah musim sebelumnya terganggu oleh pandemi.
Terlepas dari kasus seperti Conte yang membawa kesuksesan meskipun ada tantangan-tantangan, ketidaksepakatan mengenai dana transfer telah terbukti menjadi titik kritis.
Sementara itu, jurnalis sepak bola Prancis Julien Laurens mengatakan, "ini adalah musim yang spesial bagi Zidane karena semua yang terjadi. Dia terjangkit virus corona. Dia membawa tim Real ini sejauh ini."
"Mungkin dia merasa akan sulit untuk melakukan yang lebih baik dari ini. Mungkin inilah yang menjadi inti dari banyak perubahan manajer ini - 'Bisakah kami melakukan lebih baik daripada yang telah kami lakukan musim ini?'.
"Galtier mengira tidak ada peluang Lille akan memenangi Ligue 1 lagi musim depan. Mengapa bertahan saat Anda punya pilihan lain? Untuk Conte, mungkin sama saja."
Balague menambahkan: "Klub-klub besar sedang berganti manajer dan karena pekerjaan-pekerjaan besar tersedia, ada 2 atau 3 manajer yang ingin tersedia untuk dipilih.
"Zidane lelah, dia kelelahan. Itu telah mempengaruhi banyak manajer, tentu saja Zidane, meskipun mereka berharap dia akan pindah ke pekerjaan lain."
Artikel Menarik Lainnya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: