INDOZONE.ID - Emmanuel Adebayor salah satu pesepakbola asal Benua Afrika yang berhasil meraih kesuksesan di Eropa. Terlebih, Adebayor sempat menjadi salah satu penyerang papan atas di masa-masa jayanya.
Bahkan Adebayor tercatat cukup sering menghiasi sejumlah klub papan atas khusunya di Liga Inggris. Tercatat, Adebayor pernah bermain untuk Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.
Akan tetapi perjalanan karier Adebayor tidak berjalan baik di usia emasnya. Bahkan Adebayor justru mengalami penurunan karier ketika dirinya memasuki usia emas.
Adebayor mengaku jika penurunan performanya akibat konflik yang melibatkan dirinya dengan sang ibu. Adebayor menuduh ibunya telah 'menyantet' dirinya akan kariernya sebagai pesepakbola profesional hancur!
Lantas seperti apa perjalanan karier Adebayor sampai rusak akibat 'disantet' oleh ibunya sendiri? Maka dari itu, simak penjelasan dari INDOZONE berikut.
Baca Juga: Lagu 'Bersama Garuda' Bakal Bergema di Piala Dunia U-17, demi Bakar Semangat Timnas Indonesia
Perjalanan Karier Adebayor
Adebayor memulai perjalanan kariernya sebagai pesepakbola dengan membela tim muda klub asal Liga Prancis, yaitu FC Metz, pada 2001. Bersama tim muda FC Metz, bakat Adebayor memang sudah mulai terlihat.
Alhasil, Adebayor hanya butuh 2 tahun saja untuk bisa menjadi bagian dalam skuad utama FC Metz. Di FC Metz, Adebayor berhasil tampil sangat tajam hingga akhirnya berhasil menarik minat tim papan atas Liga Prancis, yaitu AS Monaco.
Ya, Adebayor pun resmi pindah ke AS Monaco pada bursa transfer musim panas 2003. Bersama AS Monaco, pemain berkebangsaan Togo tersebut berhasil menyumbangkan 26 gol serta 7 assist dari 115 penampilan.
Performa impresif yang ditunjukkan Adebayor selama di Prancis pun tercium oleh juru taktik legendaris Arsenal, yakni Arsene Wenger. Wenger pun memboyong Adebayor dari AS Monaco ke Arsenal pada bursa transfer musim dingin 2006.
Adebayor Jadi Mesin Gol hingga Berkhianat kepada Arsenal
Awalnya, Wenger memboyong Adebayor ke Arsenal untuk menjadi pelapis bagi Thierry Henry. Ya, Henry sendiri saat itu memang berstatus sebagai kapten serta penyerang andalan klub berjuluk The Gunners tersebut.
Namun pada bursa transfer musim panas 2007, Henry memutuskan untuk meninggalkan Arsenal demi gabung Barcelona. Nah, sejak saat itu Wenger pun memberikan posisi sebagai penyerang utamanya kepada Adebayor.
Adebayor pun berhasil menjawab kepercayaan Wenger dengan menjadi suksesor Henry sebagai mesin gol Arsenal. Tercatat, Adebayor berhasil menyumbangkan 62 gol serta 22 assist dari 142 penampilannya bersama Arsenal.
Akan tetapi sebuah langkah kontroversi dilakukan Adebayor di jendela transfer musim panas 2009. Ya, Adebayor secara mendadak minta dijual oleh Arsenal, lantaran tergoda gaji besar dari Manchester City.
Arsenal akhirnya melepas Adebayor ke Man City di bursa transfer musim panas 2009 dengan mahar 29 juta euro (Rp473 miliar). Kepindahan Adebayor ke Man City pun dibarengi dengan sejumlah hujatan dari para penggemar Arsenal, dan mencapnya sebagai pengkhianat.
Baca Juga: Polri Tetapkan 6 Tersangka Match Fixing Liga 2 Tahun 2018, Didominasi Wasit!
Adebayor Mulai Alami Penurunan Performa
Namun siapa sangka, kepindahan Adebayor ke Man City menjadi awal dari rentetan kehancuran karier sepak bolanya. Ya, di Man City, Adebayor tampil tidak sesuai ekspektasi manajemen klub.
Manajemen Man City pun akhirnya memutuskan untuk meminjamkan Adebayor ke Real Madrid (musim 2010/2011) dan Tottenham Hotspur (musim 2011/2012). Adebayor pun resmi meninggalkan Man City untuk gabung Tottenham pada bursa transfer musim panas 2012.
Di Tottenham, Adebayor memang sempat kembali menunjukkan ketajamannya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, sebelum akhirnya Adebayor kembali menjadi penyerang pesakitan di klub asal London Utara tersebut.
Bahkan Adebayor hanya bertahan tiga musim saja di Tottenham sebelum akhirnya kontraknya tidak diperpanjang pada musim panas 2016. Sejak saat itu, Adebayor pun mulai jadi 'kutu loncat' lantaran sering pindah-pindah klub.
Tercatat lima klub dibela oleh Adebayor semenjak meninggalkan Tottenham, yakni Crystal Palace, Istanbul Basaksehir, Kayserispor, Olimpia, dan AC Semassi FC. Adebayor pun memutuskan pensiun pada Maret 2023 saat berusia 39 tahun.
Penurunan Karier Adebayor karena 'Disantet' oleh Ibunya Sendiri?
Dalam sebuah wawancara, Adebayor mengaku bahwa penurunan karier sepak bolanya gara-gara konflik dengan ibunya. Ya, Adebayor menuduh sang ibu mempraktikan ilmu hitam untuk merusak perjalanan kariernya.
Sebelumnya, Adebayor sendiri memang sempat diberitakan mengusir sang ibu dari rumahnya. Namun Adebayor membantah jika dirinya mengusir sang ibu, namun ibunya sendiri yang memutuskan pergi dari rumahnya.
"Tentu aku bukanlah seorang pemuka agama, aku adalah seorang pesepakbola jadi aku tidak bisa menunjuk seorang penyihir. Aku tak pernah mengusir ibuku dari rumah - ia yang memutuskan untuk pergi," ucap Adebayor, seperti INDOZONE sadur dari Daily Mail, Kamis (28/9/2023).
"Tapi bagaimana aku bisa terus berhubungan dengan ibuku jika dirinya-lah yang mengatakan kepada semua orang bahwa aku tidak akan bisa maju dalam pekerjaanku. Ia harus berhenti terus-terusan bicara, ia harus berhenti menaruh juju (praktik ilmu hitam asal Afrika) kepadaku," lanjutnya.
Kini Adebayor pun sudah tidak berstatus sebagai pesepakbola aktif dan beralih profesi menjadi komentator pertandingan sepak bola. Ia juga terlibat aktif dalam sejumlah kegiatan amal untuk regional Afrika yang dilakukan oleh FIFA.
Nah, berikut adalah perjalanan hidup Adebayor yang kariernya rusak diduga lantaran 'disantet' oleh ibunya sendiri. Semoga kisah ini dapat memberikan kita semua pembelajaran ya guys!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber