Jeddah Menanti: Tantangan Timnas Indonesia Melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
INDOZONE.ID - Timnas Indonesia akan bertandang ke Jeddah, Arab Saudi pada 5 September 2024. Kunjungan ini bukan untuk ibadah Haji atau Umrah, melainkan untuk menghadapi Timnas Arab Saudi dalam lanjutan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Berdasarkan jadwal FIFA, pertandingan ini akan menjadi ujian pertama bagi tim yang dilatih Roberto Mancini.
Meskipun Indonesia dan Arab Saudi sama-sama lolos sebagai runner-up di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh.
Mereka adalah salah satu kekuatan sepak bola utama di Asia. Ditambah lagi, bermain di kandang sendiri bisa memberikan motivasi ekstra bagi tim asuhan Roberto Mancini.
Kekuatan Arab Saudi dalam Kualifikasi Piala Dunia
Arab Saudi lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sebagai runner-up Grup G, di bawah Yordania yang merupakan satu-satunya tim yang mampu mengalahkan mereka di grup tersebut.
Menurut data AFC, The Green Falcon (julukan Arab Saudi) menutup fase grup dengan satu kekalahan dan satu hasil imbang melawan Tajikistan. Meski meraih jumlah poin yang sama dengan Yordania, jumlah gol Yordania sedikit lebih banyak.
Ini sangat kontras dengan posisi Timnas Indonesia yang berada di bawah Irak. Jika Arab Saudi berhasil lolos ke Piala Dunia 2026, ini akan menjadi penampilan mereka yang ketujuh di ajang tersebut.
Debut mereka dimulai pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, di mana mereka tampil cukup baik dengan meraih dua kemenangan di fase grup dan melaju ke babak 16 besar. Sayangnya, di babak 16 besar mereka kalah dari Swedia dengan skor 1-3.
Pencapaian itu menjadi yang terbaik bagi Arab Saudi di Piala Dunia. Sejak saat itu, meski mereka hampir selalu lolos ke Piala Dunia kecuali di edisi 2010 dan 2014, mereka belum mampu mengulangi prestasi 1994.
Arab Saudi belum pernah lolos dari fase grup di Piala Dunia sejak debut pertama mereka. Dalam 19 pertandingan Piala Dunia yang mereka jalani, The Green Falcon meraih 4 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Meskipun tidak mencetak rekor istimewa, salah satu kemenangan mereka yang terkenal adalah ketika mereka mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022, sebuah hasil yang memicu lelucon "Where is Messi?" karena gol Salem Al-Dawsari.
Arab Saudi juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan telah mengumumkan 15 stadion yang akan digunakan, tersebar di Riyadh, Jeddah, Al Khobar, Abha, dan kota baru yang sedang dibangun.
Catatan Prestasi di Piala Asia
Timnas Arab Saudi juga akan otomatis lolos ke Piala Asia 2027 jika mereka berhasil lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Meski demikian, mereka sudah pasti akan berpartisipasi di Piala Asia 2027 melalui jalur tuan rumah.
Arab Saudi telah memenangkan Piala Asia tiga kali: pada tahun 1984, 1988, dan 1996. Mereka juga pernah menjadi runner-up tiga kali, salah satunya pada Piala Asia 2007 ketika mereka kalah dari Younis Mahmoud di Stadion Gelora Bung Karno.
Tantangan untuk Timnas Indonesia
Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Arab Saudi di bulan September ini akan menjadi pertemuan ke-13 bagi kedua tim.
Dari 12 pertemuan sebelumnya, Timnas Indonesia belum pernah menang melawan Arab Saudi, kecuali dalam satu pertandingan uji coba pada 2011 di Selangor, di mana Timnas Indonesia berhasil bermain imbang tanpa gol.
Walau sebagian besar pemain Arab Saudi berkarier di liga domestik, mereka sering bertemu dan bermain melawan pemain top Eropa.
Pelatih mereka, Roberto Mancini, adalah pelatih berpengalaman yang telah membawa tim-tim besar meraih banyak trofi, termasuk Euro 2020 dan kesuksesan dengan Manchester City.
Data Transfermarkt menunjukkan bahwa di bawah arahan Mancini, Arab Saudi telah mencetak 23 gol dalam 14 pertandingan, dengan 12 gol di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, mereka juga kebobolan 18 gol, menunjukkan bahwa meski produktif, mereka masih bisa ditembus.
Melihat catatan pertahanan Indonesia di babak kedua, di mana mereka kebobolan 8 gol dari 6 pertandingan, Timnas Indonesia harus sangat berhati-hati.
Mempertahankan hasil imbang akan menjadi hasil yang baik, tetapi meraih kemenangan tentunya adalah hasil yang diharapkan.
Jika Jay Idzes dan kawan-kawan bisa pulang dengan tiga poin dari Jeddah, itu akan menjadi pencapaian besar.
Namun, bahkan mencetak hasil imbang seperti yang dilakukan Wim Rijsbergen pada 2011 bisa menjadi dorongan moral yang penting untuk menghadapi babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Ayo, Garuda!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: FIFA, AFC