INDOZONE.ID - Padatnya jadwal pertandingan yang diterapkan oleh FIFA dan UEFA menuai banyak pro dan kontra dari banyak pihak.
Hal tersebut tentunya tak lepas dari format baru Liga Champions yang diterapkan UEFA, yang dimana format baru kompetisi tertinggi sepak bola Eropa menuntut para pemain untuk melakoni banyak pertandingan.
Sementara itu, FIFA juga akan mengadakan Piala Dunia Antarklub setelah musim kompetisi domestik maupun Eropa berakhir.
Tentu saja, dua hal tersebut membuat para pesepak bola mengeluh terkait jadwal pertandingan yang semakin padat dan berkurangnya waktu bagi pemain untuk istirahat.
Dari hal itulah membuat kiper Liverpool, Alisson Becker buka suara soal semakin banyaknya jumlah pertandingan yang harus dilakoni oleh para pemain.
Menurut kiper Timnas Brazil itu, pihak FIFA maupun UEFA harus mendengarkan keluhan para pemain yang kelelahan karena banyaknya jumlah pertandingan.
Baca Juga: Bintang Muda Real Madrid, Endrick, Resmi Menikah di Usia 18 Tahun
"Ini adalah sebuah persoalan untuk duduk bersama dan mendengarkan semua bagian karena kami memahami bahwa kami memiliki media dan TV, pihak UEFA dan FIFA, Liga Premier, kompetisi domestik. Kami tidak bodoh dan memahami hal itu. Kami memahami bahwa orang-orang menginginkan lebih banyak permainan,” kata Alisson dalam konferensi persnya sebagaimana yang dikutip dari Telegraph pada Selasa (17/9/2024).
"Namun hal yang masuk akal adalah semua orang yang saya sebutkan, mereka yang membuat kalender, mengatur kalender, kita duduk bersama dan mendengarkan semua pihak termasuk para pemain. Saya pikir sudah banyak pemain yang membicarakan hal itu, ujar eks kiper AS Roma itu melanjutkan.
"Kita hanya perlu didengarkan. Itulah yang ingin kami lakukan, duduk bersama dan memahami apa yang ada dalam pemikiran mengenai arah yang ingin dituju oleh sepak bola. Bukan hanya menambah permainan, menambah kompetisi, menambah ini dan itu. Yang kami inginkan adalah memberikan yang terbaik untuk sepak bola, jika Anda lelah Anda tidak bisa bersaing di level tinggi," tutur eks pemain muda Internacional tersebut menambahkan.
Lebih lanjut, Alisson ingin memberikan yang terbaik di semua pertandingan. Akan tetapi, para pemain juga membutuhkan solusi dari badan tertinggi sepak bola.
Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik 9 Peringkat
"Saya ingin memberikan yang terbaik di semua pertandingan yang saya mainkan tetapi kami membutuhkan solusi. Tampaknya kita tidak akan menemukan solusi yang baik demi kepentingan sepak bola dan para pemain," ujar Alisson.
Alisson Becker menyadari bahwa jumlah pertandingan semakin meningkat, termasuk timnya Liverpool yang akan menghadapi AC Milan untuk mengulangi kenangan final Liga Champions 2005 dan 2007.
"Bagi para suporter, ini luar biasa. Lebih banyak pertandingan, lebih banyak pertandingan yang lebih besar, tim-tim besar saling berhadapan,” ujar kiper berpostur Alisson dalam wawancaranya.
"Bagi kami para pemain juga, ada baiknya Anda bermain melawan tim terbaik di Eropa dan selalu merupakan ide bagus untuk menambahkan beberapa pertandingan ke kalender yang tidak sibuk - saya sedikit ironis," tutur kiper berpostur 193cm itu menambahkan.
Pada musim lalu, Liverpool harus bermain di Liga Europa. Akan tetapi, mereka disingkirkan oleh Atalanta di babak perempat final meskipun saat itu The Reds difavoritkan untuk menjuarai kompetisi tersebut. Namun, Alisson merasa bahwa klubnya telah kembali ke jalur yang positif.
"Ya. Bayangkan sesuatu yang benar-benar ingin Anda lakukan, dan Anda tidak melakukannya selama satu tahun, betapa Anda sangat menantikannya untuk melakukannya lagi. Itulah yang kami rasakan,” ujar Alisson menambahkan.
"Bermain di Liga Champions adalah salah satu alasan saya datang ke Eropa dari Brasil. Tidak bisa bermain musim lalu sungguh berat. Namun kami kembali berada di sini setelah musim yang sangat bagus dalam kualifikasi di liga yang sangat sulit. Kami menantikannya," tuturnya lagi.
"Jika kita punya kesempatan, mari kita lihat. Banyak yang berubah dari tahun lalu. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mencoba memenangkannya," tutur Alisson menutup wawancara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph