Sabtu, 21 SEPTEMBER 2024 • 19:10 WIB

Mengapa Rodri Sering Mencetak Gol untuk Manchester City dan Bagaimana Cara Menghentikannya?

Author

Selebrasi Rodri setelah mencetak goal (REUTERS/Phil Noble)

INDOZONE.ID - Ketika Manchester City merekrut Rodri dari Atletico Madrid pada Juli 2019, mereka mendapatkan lebih dari sekadar gelandang bertahan biasa.

Rodri adalah pemain yang memiliki ketenangan dalam penguasaan bola, kemampuan umpan yang baik, serta mobilitas dan kekuatan fisik yang mumpuni. Kini, kontribusinya dalam serangan semakin terlihat.

Musim lalu, Rodri mencatatkan 17 gol dan assist di Premier League, setara dengan playmaker papan atas seperti Martin Odegaard dan Bruno Fernandes. Sejak bergabung, ia telah mencetak 26 gol untuk City, sebagian besar berasal dari permainan terbuka.

Kekuatan dalam Situasi Bola Mati

Salah satu aspek yang membuat Rodri sangat berbahaya adalah ancamannya dalam situasi bola mati. Dengan tinggi 191 cm dan kemampuan lari yang baik, ia menjadi target sempurna di udara.

Banyak golnya datang dari sundulan, seperti saat melawan Aston Villa di musim 2022-23, di mana Rodri memanfaatkan ruang kosong untuk menanduk bola ke gawang.

Variasi dalam Penyelesaian Akhir

Meski bukan dikenal sebagai penyerang, Rodri sangat pandai dalam menyelesaikan peluang. Gol-golnya tidak hanya datang dari sundulan, tetapi juga dari tendangan jarak jauh, seperti yang ia cetak ke gawang Watford pada musim 2021-22.

Ia sering memperlihatkan ketenangan saat menembak, baik dengan tendangan mendatar maupun melengkung.

Statistik menunjukkan bahwa Rodri sangat produktif. Dengan xG sebesar 18,6, ia mampu mencetak 26 gol, yang berarti ia secara konsisten mencetak lebih banyak gol daripada yang diperkirakan dari peluang yang didapatnya.

Keunggulan dalam Formasi Manchester City

Selebrasi Rodri setelah mencetak goal (REUTERS/Jason Cairnduff)

Manchester City sering mendominasi penguasaan bola dan memaksa lawan turun lebih dalam. Ini memberi ruang bagi Rodri untuk lebih sering berada di posisi menyerang.

Lawan yang sering menggunakan formasi lima bek (5-4-1) melawan City memberi Rodri lebih banyak kebebasan di lini tengah. Tanpa penjagaan ketat dari gelandang lawan, ia sering kali menemukan ruang untuk melakukan tembakan jarak jauh.

Contohnya terlihat saat City melawan West Ham musim lalu. Dengan lini tengah West Ham yang tidak terorganisir, Rodri bebas menembak dari jarak 25 meter dan mencetak gol. Jika West Ham bermain dengan formasi 4-4-1-1, mungkin mereka bisa menutup ruang yang dimiliki Rodri.

Peran Bek dalam Membuka Ruang

Rodri sering mendapatkan kesempatan untuk maju karena strategi formasi City yang unik. Bek seperti John Stones sering kali maju ke lini tengah, membebaskan Rodri untuk mengisi posisi lebih menyerang.

Contoh paling jelas terlihat saat melawan Bayern Munich di Liga Champions, di mana Stones bergerak maju, memberi Rodri ruang untuk mencetak gol melengkung dengan kaki kirinya.

Pengaruh Pergerakan Gelandang Lain

Selebrasi Rodri setelah mencetak goal (REUTERS/Lee Smith)

Pergerakan gelandang serang City juga berperan penting dalam membuka ruang bagi Rodri. Dalam kemenangan City melawan Aston Villa pada 2021-22, Rodri mendapatkan ruang berkat pergerakan Ilkay Gundogan dan Phil Foden, yang menarik perhatian para pemain bertahan Villa.

Hal serupa terjadi di final Liga Champions melawan Inter Milan pada 2022-23, di mana pergerakan Bernardo Silva dan Foden membuka ruang bagi Rodri untuk mencetak gol kemenangan.

Kemampuan Menembak dengan Kaki Kiri

Rodri telah memperkuat kemampuan menembak dengan kedua kakinya, termasuk kaki kirinya yang lebih lemah. Dari 11 gol terakhirnya, empat di antaranya dicetak dengan kaki kiri, termasuk golnya di Euro.

Bagaimana Cara Menghentikan Rodri?

Menghentikan Rodri bukan tugas mudah. Arsenal, salah satu lawan City, pernah merasakan ketajaman Rodri saat ia mencetak gol melawan mereka. Kunci utama untuk meredam ancaman Rodri adalah menjaga ruang di sekitarnya tetap tertutup.

Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah menggunakan formasi fleksibel seperti 4-4-2, di mana dua penyerang turun untuk membantu lini tengah.

Namun, strategi ini tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan, karena kekuatan utama Rodri terletak pada taktik City yang mendukung eksploitasi ruang bagi gelandang bertahan mereka.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Athletic