INDOZONE.ID - Eberechi Eze menjadi pahlawan Crystal Palace dengan mencetak gol semata wayang di menit ke-16, membawa timnya mengalahkan Manchester City 1-0 dalam final Piala FA di Stadion Wembley.
Gol tersebut memastikan Palace meraih trofi utama pertama dalam sejarah klub, sekaligus mengamankan tiket ke Liga Europa musim depan.
Keunggulan Crystal Palace lahir dari serangan efektif pertama mereka dalam pertandingan.
Jean-Philippe Mateta menyambut umpan panjang ke depan dan mengarahkan bola kepada Daniel Munoz, yang kemudian melepaskan umpan akurat ke Eze.
Tanpa ragu, Eze menyarangkan bola ke gawang Stefan Ortega dan membawa timnya memimpin.
“Saya sangat bangga bisa mencetak gol ini untuk klub dan para penggemar,” kata Eze usai pertandingan.
Baca Juga: Crystal Palace Juara Piala FA, Premier League Berpeluang Kirim 10 Tim di Kompetisi Eropa
Manchester City, di sisi lain, sebenarnya tampil mendominasi sejak awal laga. Erling Haaland hampir membuka keunggulan lebih dahulu di menit ke-6 lewat umpan silang Kevin De Bruyne.
Hanya saja, kiper Dean Henderson tampil luar biasa untuk menggagalkan peluang tersebut.
Henderson kembali mengamankan gawangnya dari sundulan Josko Gvardiol dan tandukan Manuel Akanji.
Pertandingan sempat menegang ketika Henderson terlihat menyentuh bola di luar area penalti, untuk mencegah Haaland menerima umpan dari Gvardiol.
Keputusan VAR yang kontroversial menyatakan bahwa bola menjauh dari gawang dan tidak ada pelanggaran, sehingga Henderson terhindar dari kartu merah.
City kembali mendapat peluang emas untuk menyamakan skor ketika Tyrick Mitchell melakukan tekel terhadap Bernardo Silva di kotak terlarang.
Setelah ragu sejenak, wasit Stuart Attwell menunjuk titik putih. Namun, Henderson tampil sebagai penyelamat Palace dengan menghentikan penalti Omar Marmoush hanya dengan satu tangan.
“Penalti itu momen besar. Kami beruntung punya Dean,” ujar manajer Palace Oliver Glasner.
Babak kedua diawali dengan tekanan beruntun dari City, namun Palace kembali lebih efektif.
Munoz mencetak gol lewat sundulan setelah bola liar di kotak penalti, namun VAR menganulir gol tersebut karena Ismaila Sarr dianggap offside.
Baca Juga: Jelang Laga Lawan Crystal Palace, Pep Guardiola Puji Kualitas Adam Wharton
Suasana memanas tidak hanya di lapangan, tetapi juga di bangku cadangan.
Staf dari kedua tim bahkan sempat harus dipisahkan oleh ofisial pertandingan, akibat ketegangan yang meningkat.
City terus menguasai bola, namun Palace tetap solid dalam bertahan. Kevin De Bruyne memberi peluang kepada Nico O’Reilly, tapi eksekusinya terlalu lama dan berhasil diblok.
Menjelang akhir pertandingan, Dean Henderson kembali menjadi pahlawan.
Ia menggagalkan dua peluang emas dari pemain muda City, Claudio Echeverri, di waktu normal dan juga di masa tambahan.
Dengan hasil ini, Crystal Palace menutup musim dengan gemilang dan mencetak sejarah sebagai juara Piala FA untuk pertama kalinya.
Sebaliknya, kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Manchester City dan pelatih Pep Guardiola, yang harus menunda perburuan trofi ke-19 dalam masa kepemimpinannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Livescore