INDOZONE.ID - Kesuksesan Thiago Motta bersama Bologna musim ini diyakini membuat klub-klub besar kepincut untuk menggunakan jasanya.
Bagaimana tidak, mantan punggawa Timnas Italia tersebut telah menjalani musim yang fantastis bersama Bologna.
Motta sukses membawa Bologna lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 59 tahun lalu usai timnya mengalahkan Napoli dengan skor 2-0 pada akhir pekan lalu.
Saat ini, Bologna berada di peringkat ketiga klasemen Serie A dengan koleksi 67 poin dari 36 pertandingan. Dari hal tersebut, eks pemain PSG medio 2012-2018 tersebut mulai dikaitkan dengan klub lain, salah satunya adalah Juventus.
Baca Juga: Inilah Rincian Lengkap Hadiah Uang untuk Juara Premier League 2023-24
Juventus sendiri kini kepincut untuk menjadikan Thiago Motta sebagai entrenador baru mereka pada musim depan untuk menggantikan Massimiliano Allegri yang gagal membawa si Nyonya Tua ke puncak performa.
Penampilan inkonsisten yang diperlihatkan klub asal Turin tersebut membuat Allegri menuai kritikan dari penggemar di periode keduanya sebagai pelatih Juventus.
Padahal, pada periode pertamanya melatih Juventus, Allegri mampu membawa klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu menorehkan banyak prestasi.
Pada periode pertamanya, Allegri mampu memenangkan 11 trofi bersama Juventus termasuk 5 gelar Serie A. Sementara di periode keduanya, pelatih berusia 56 tahun tersebut hanya mampu membawa La Vecchia Signora menjuarai Coppa Italia musim 2023/24.
Baca Juga: Ronald Koeman Resmi Umumkan Skuad Sementara Timnas Belanda untuk Euro 2024
Melansir dari laporan Fabrizio Romano, para petinggi Juventus kabarnya telah mengusulkan untuk menjadi pelatih baru mereka dan mengontraknya selama hingga musim panas 2027 mendatang.
“Proposal kontrak Juventus kepada Thiago Motta untuk menjadi pelatih kepala baru mereka untuk musim depan adalah kontrak tiga tahun, berlaku hingga Juni 2027,” cuit Fabrizio Romano dikutip dari akun X miliknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fabrizio Romano