“Totti tidak diberi ruang untuk belajar menjadi direktur. Begitu pula De Rossi, yang langsung diberhentikan seakan dia tidak memiliki arti apa-apa. Siapa mereka untuk mengambil keputusan seperti itu? Ini adalah sebuah penghinaan,” tegas Boban.
Boban menyebut bahwa Friedkin, awalnya disambut baik sebagai pemilik baru asal Amerika Serikat, kini justru dianggap tidak paham akan nilai-nilai sepak bola Italia.
Boban bahkan menghubungkan situasi AS Roma dengan Milan di bawah kepemilikan RedBird, di mana pendekatan bisnis ala Amerika ini dinilai mengorbankan nilai-nilai tradisional klub.
“Komersialisasi berlebihan pada klub menunjukkan proses ‘Americanisasi’ yang kurang menghargai akar sepak bola Italia. Roma bukan sekadar bisnis; ini adalah klub besar dengan sejarah yang harus dihormati,” tutur Boban.
Boban sendiri pernah mengalami konflik serupa ketika ia masih di AC Milan. Saat itu, mantan pemilik Milan, Elliott Management, sempat mendekati Ralf Rangnick tanpa sepengetahuan Boban dan Paolo Maldini.
Kejadian ini membuat Boban dipecat karena mengungkapkan isu tersebut di media yang kemudian berujung pada gugatan hukum terhadap klub.
Krisis yang terjadi di AS Roma saat ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara pendekatan bisnis dan menghormati nilai-nilai tradisional sepak bola, terlebih bagi klub besar dengan penggemar setia seperti Giallorossi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports Italia, RAI Sport