Alejandro Garnacho saat bermain di Manchester United (Instagram/@garnacho7)
INDOZONE.ID - Direktur olahraga Napoli, Giovanni Manna, mengungkapkan alasan utama mengapa klubnya batal mendatangkan Alejandro Garnacho dari Manchester United.
Menurutnya, tuntutan gaji yang diajukan oleh pemain muda asal Argentina tersebut tidak sesuai dengan struktur keuangan tim.
Selain itu, Manna juga menyoroti keputusan Manchester United yang dinilai mengeluarkan banyak uang untuk mendatngkan Patrick Dorgu di bursa transfer musim dingin.
Setelah kehilangan Khvicha Kvaratskhelia yang bergabung dengan Paris Saint-Germain dalam kesepakatan senilai €70 juta, Napoli aktif mencari penggantinya.
Baca Juga: Terungkap! Sebelum Pilih Gabung PSG, Kvaratskhelia Sempat Berbicara dengan Gianluigi Donnarumma
Alejandro Garnacho menjadi salah satu target utama dan klub Serie A tersebut telah melakukan pembicaraan dengan Manchester United.
Namun, meskipun United bersedia menurunkan harga Garnacho menjadi €65 juta, Napoli tetap gagal mencapai kesepakatan.
Manna menegaskan bahwa kendala utama dalam negosiasi adalah tuntutan gaji sang pemain yang dianggap tidak sesuai dengan kebijakan klub.
"Kami sudah berbicara dan bertemu dengan Garnacho bahkan sebelum Kvara pergi. Kami juga telah mengajukan tawaran kepada United dan hampir mencapai kesepakatan," ungkap Manna dalam konferensi pers.
"Namun, dia ingin meninggalkan Premier League pada Januari dengan harapan mendapatkan gaji yang lebih besar, sesuatu yang saat ini tidak bisa kami penuhi."
Baca Juga: Ruben Amorim Buka Suara Soal Masa Depan Alejandro Garnacho di Tengah Ketertarikan Chelsea
Menurut Manna, memberikan gaji yang besar kepada pemain muda seperti Garnacho berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan di ruang ganti.
"Kami memiliki rata-rata gaji di ruang ganti, dan menurut saya tidak adil jika seorang pemain muda mendapatkan bayaran lebih besar dari pemain lain yang telah memberikan kontribusi besar untuk tim."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Metro UK