Milos Kerkez saat bermain di Bournemouth (Instagram/@miloskerkezofficial)
INDOZONE.ID - Liverpool dikabarkan tengah membidik bek kiri Bournemouth, Milos Kerkez, sebagai target utama pada bursa transfer musim panas mendatang.
Pemain asal Hungaria itu diprediksi akan tersedia di pasar dengan harga sekitar £40 juta, setelah menunjukkan perkembangan pesat dalam dua musim terakhir.
Kerkez yang saat ini berusia 21 tahun, bergabung dengan Bournemouth dari AZ Alkmaar dengan nilai transfer £15,5 juta.
Baca Juga: Demi Perkuat Lini Pertahanan, MU Bidik Milos Kerkez dari Bournemouth
Kepindahannya ke Vitality Stadium difasilitasi oleh Richard Hughes, yang saat itu menjabat sebagai direktur teknik Bournemouth.
Kini, Hughes telah bergabung dengan Liverpool sebagai direktur olahraga, di mana ia berperan dalam strategi transfer klub dan perencanaan masa depan di bawah kepemimpinan Arne Slot.
Liverpool tertarik mendatangkan Kerkez untuk memperkuat opsi di posisi bek kiri, sekaligus menambah persaingan dengan Andy Robertson dan Konstantinos Tsimikas.
Meski demikian, The Reds bukan satu-satunya klub yang mengincar jasa pemain muda berbakat ini. Beberapa klub top Eropa juga dikabarkan tertarik untuk memboyongnya.
Sejak bergabung dari Hull City pada 2017, Robertson telah menjadi andalan Liverpool di sisi kiri pertahanan.
Namun, usianya yang kini memasuki 31 tahun membuat klub mulai mencari pilihan lain. Tsimikas yang bergabung dari Olympiacos, juga telah menjadi pelapis Robertson selama lima musim terakhir.
Selain mencari pemain baru, Liverpool juga tengah berupaya memperpanjang kontrak tiga pilar utama mereka, yaitu Virgil van Dijk, Mohamed Salah, dan Trent Alexander-Arnold. Ketiganya menjadi perhatian utama klub musim ini.
Namun, terlepas dari proses negosiasi tersebut, Liverpool tetap akan fokus memperkuat skuad Arne Slot untuk menghadapi musim depan.
Milos Kerkez saat bermain di Bournemouth (Instagram/@miloskerkezofficial)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Telegraph