Drama Hidup-Mati di Nashville: LAFC Takluk dari Raksasa Tunisia di Hadapan Publik Sendiri

Laga LAFC vs ES Tunis 

INDOZONE.ID - Pertarungan sengit terjadi di ajang Piala Dunia Antarklub yang berlangsung di Nashville. Los Angeles FC (LAFC) harus menerima kenyataan pahit setelah takluk 0-1 dari raksasa Tunisia, Espérance Sportive de Tunis, atau biasa disebut ES Tunis. 

Kekalahan ini memastikan langkah LAFC terhenti di babak penyisihan grup, sementara ES Tunis menjaga asa mereka untuk lolos ke babak 16 besar berkat gol tunggal Youcef Belaïli di babak kedua.

Pertandingan ini bisa dibilang sebagai laga "hidup atau mati" bagi kedua tim. Baik LAFC maupun ES Tunis sama-sama menelan kekalahan di pertandingan pembuka grup mereka, sehingga kemenangan menjadi harga mati untuk menghindari eliminasi dini dari turnamen. Motivasi besar ini terlihat sejak awal laga.

ES Tunis, sang juara Tunisia, hampir saja unggul cepat ketika Youcef Belaïli melepaskan tembakan jarak dekat yang berhasil ditepis dengan gemilang oleh kiper veteran LAFC, Hugo Lloris. 

Baca juga: Comeback 'Gila', Klub Brasil Ini Berhasil Bikin Chelsea Tertunduk Malu!

Tak lama berselang, ancaman kembali datang dari ES Tunis melalui Rodrigo Rodrigues yang tembakannya membentur tiang gawang dari tepi kotak penalti.

LAFC juga tidak tinggal diam. Di sisi lain lapangan, David Martínez gagal memanfaatkan peluang emas di dalam kotak penalti. 

Setelah kebobolan lebih dulu dalam lima pertandingan berturut-turut, LAFC berusaha keras untuk mendominasi jalannya pertandingan menjelang turun minum. 

Pasukan Steven Cherundolo sempat berpikir telah menemukan gol pembuka, namun gol Martínez dianulir karena Denis Bouanga terperangkap offside dalam proses build-up serangan.

Awal babak kedua diwarnai drama yang merugikan ES Tunis. Penalti yang diberikan setelah Belaïli terlihat dijatuhkan di kotak terlarang, dengan cepat dibatalkan oleh VAR. 

Baca juga: Finish 10 Besar Serie A, Como Dana Segar untuk Ambisi Masuk Kompetisi Eropa

Ironisnya, Belaïli justru menerima kartu kuning atas dugaan diving atau simulasi. Momen dramatis ini tidak menyurutkan semangat anak asuh Maher Kanzari.

ES Tunis meningkatkan intensitas serangan mereka dalam upaya mencetak gol pembuka. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-70. 

Youcef Belaïli kembali menjadi pahlawan bagi ES Tunis. Ia berhasil menyambar bola liar di dalam kotak penalti dan melepaskan tembakan mendatar yang melewati tubuh Lloris, mengubah skor menjadi 1-0 untuk keunggulan tim asal Tunisia.

Menjelang akhir pertandingan, ES Tunis hampir saja menggandakan keunggulan mereka ketika Khalil Guenichi melepaskan tembakan dari jarak jauh yang membentur mistar gawang. Ini memberikan secercah harapan bagi LAFC menjelang injury time.

LAFC mencoba segala cara untuk menyamakan kedudukan. Denis Bouanga dan Javairô Dilrosun mendapatkan peluang setengah matang, namun gagal dimanfaatkan dengan baik. 

Baca juga: Wow! LEGO Bikin Replika Mercedes-AMG F1 W14 Ukuran Asli

Di momen-momen krusial, LAFC akhirnya mendapatkan hadiah penalti setelah pelanggaran yang salah diinterpretasikan terhadap Marlon di area penalti.

Denis Bouanga mengambil tanggung jawab sebagai eksekutor penalti. Namun, dengan yang luar biasa, kiper ES Tunis, Bechir Ben Said, berhasil menepis tembakan Bouanga dengan kakinya yang terulur. 

Penyelamatan heroik ini memastikan ES Tunis mengamankan kemenangan ke-10 berturut-turut setelah mencetak gol pertama.

Hasil ini menjaga harapan ES Tunis untuk lolos ke babak selanjutnya menjelang pertandingan penentuan melawan raksasa Inggris, Chelsea, yang baru saja mengalami kekalahan dari CR Flamengo RJ (Brasil) dengan skor menjanjikan 3-1.

Sementara itu, LAFC harus tersingkir dari kompetisi dengan satu pertandingan tersisa. Kekalahan di kandang sendiri di hadapan publik Nashville menjadi pil pahit yang harus ditelan oleh tim MLS tersebut, sekaligus mengakhiri petualangan mereka di Piala Dunia Antarklub.