Kategori Berita
Media Network
Kamis, 05 DESEMBER 2019 • 12:00 WIB

Persaingan Messi dan Ronaldo Membosankan, Ballon d'Or Harus Direvolusi

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo (Reuters)

Sejak terakhir tahun 2007 legenda hidup AC Milan, Ricardo Kaka meraih Ballon d'Or, persaingan di tahun-tahun setelahnya hingga saat ini didominasi oleh 2 nama yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Kaka disebut-sebut sebagai manusia terakhir yang meraih Ballon d'Or karena setelahnya yang meraih penghargaan bergengsi tersebut adalah sebuah mesin atau alien.

Dalam kurun waktu 2008-2019, kedua pemain tersebut bersaing ketat dan bergantian meraih penghargaan tertinggi bagi para pemain sepakbola profesional tersebut. Hanya pada tahun 2018 saja gelar pemain terbaik dunia jatuh di tangan Luca Modric dan pada tahun tersebut kali pertama mesi sejak 10 tahun tidak masuk 3 besar. Ronaldo sendiri tidak masuk 3 besar pada tahun 2010.

Pada tahun ini, Messi kembali meraih Ballon d'Or mengalahkan Ronaldo dan bek Liverpool, Virgil van Dijk. Ini menjadi raihan ke-6 Messi sepanjang karirnya mengungguli Ronaldo yang sudah meraih 5 kali penghargaan tersebut.

Rivalitas kedua "alien" ini memang tidak bisa dipungkuri lagi. Bahkan pemain lain yang coba bersaing seolah hanya jadi pelengkap kisah dari persaingan Messi dan Ronaldo. Sebut saja nama-nama seperti Xavi Hernandez, Andreas Iniesta, Zlatan Ibrahimovic, Neymar, Fernando Torres, Franck Ribery, Antoine Griezmann dan yang terbaru Van Dijk. Pemain-pemain tersebut sering dinilai telah salah dilahirkan di massa rivalitas Messi dan Ronaldo.

Media pun terus-terusan membingkai berita tentang persaingan Messi dan Ronaldo. Jika hari ini Messi cetak gol, maka akan dilihat apakah Ronaldo cetak gol. Jika hari ini Ronaldo cetak hattrick, maka bagaimana dengan Messi, apakah juga melakukan hal yang sama. Selalu saja apa yang diraih Messi harus dibandingkan rengan Ronaldo, bukan dengan Zlatan, bukan dengan Falcao, bukan dengan pemain lainnya.

Mungkin sebentar lagi rivalitas kedua pemain tersebut akan berakhir. Namun tidak ada yang tahu pasti sebab keduanya masih aktif bermain. Hal ini dinilai mulai membosankan dan pemilihan pemain terbaik versi Ballon d'Or sudah terlalu subjektif.

Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni memgakui hal tersebut. Menurutnya pemilihan Ballon d'Or harus direvolusi karena yang saat ini sudah sangat subjektif. Dan selama masih ada nama Messi dan Ronaldo, para pemilik suara yang tidak lain merupakan para pelatih-pelatih timnas, kemungkinan besar akan memilih di antara kedua pemain tersebut.

"Itu kan yang milih para pelatih-pelatih timnas. Jadi yang dia pilih pasti itu-itu aja (Messi dan Ronaldo). Sudah harus direvolusi sih menurut saya Ballon d'Or karena terlalu subjektif sehingga kesannya sudah tidak bergengsi lagi," ujarnya kepada Indozone, Rabu (4/12/2019).

Tolok ukur penilaian menurut Kusnaeni harus jelas, misalkan jika meraih trofi Liga Champion dapat poin berapa, jika menjuarai liga domestik dapat poin berapa sehingga bisa terukur.

"Dan yang lebih penting itu harus ada poling terbuka yang melibatkan seluruh pemain dan hasilnya transparan. Tidak seperti sekarang ini yang jadinya tidak bergengsi dan orang-orang mulai bosan karena yang muncul selalu Ronaldo dan Messi. Mau tidak dapat gelar pun di musim itu, tetap saja namanya masuk," ungkapnya.

Lantas apakah Messi dan Ronaldo akan kembali menghiasi namanya pada papan pengumuman kandidat peraih Ballon d'Or 2020? Kita lihat saja nanti.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Persaingan Messi dan Ronaldo Membosankan, Ballon d'Or Harus Direvolusi

Link berhasil disalin!