Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia (Instagram/@shintaeyong7777)
Shin Tae-yong, pelatih tim nasional (timnas) Indonesia menilai turnamen sekelas Piala AFF membutuhkan bantuan teknologi asisten wasit video (VAR) guna mempertajam pengambilan keputusan wasit di lapangan.
"Sebagai pelatih yang berpengalaman di Piala Dunia, saya berpendapat Piala AFF ini membutuhkan VAR. Wasit juga manusia yang tidak bisa membuat keputusan 100 persen benar," kata pria asal Korea Selatan itu dalam konferensi pers virtual pra-laga Indonesia vs Singapura semmifinal leg kedua, Jumat (24/12/2021).
Menurut Shin, VAR dapat semakin meningkatkan kualitas turnamen dan menghapus keputusan-keputusan kontroversial wasit di lapangan. Salah satu contohnya yakni ketika laga Indonesia melawan Singapura pada laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 di Singapura, Rabu (22/12/2021).
Di pertandingan tersebut, gelandang serang Indonesia, Ricky Kambuaya dilanggar di dalam kotak penalti lawan seperti terlihat pada video tayangan ulang, tetapi wasit hanya memberikan tendangan bebas kepada skuad Garuda.
"Saya sudah melihat kembali videonya dan memang wasit seharusnya memberikan penalti," kata Shin.
Baca Juga: Leg 2 Indonesia vs Singapura Tepat di Hari Natal, Ramai Rumakiek: Kami Siap Bela Negara!
Bukan hanya itu, Shin pun melihat situasi serupa saat Thailand menghadapi Vietnam pada leg pertama semifinal lainnya sehari kemudian. Vietnam yang kalah 0-2 disebut Shin beberapa kali dirugikan oleh wasit.
"Bahkan Vietnam pun seharusnya mendapatkan penalti. Namun, saya bingung kenapa wasit tidak memutuskan demikian," tutur pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu.
Sebelumnya, pelatih Vietnam Park Hang-seo juga menyerukan pentingnya VAR lantaran menganggap skuadnya dirugikan kala melawan Thailand.
Namun, masukan dari 2 pelatih mengenai penerapan teknologi VAR di Piala AFF nampaknya tidak bisa diterapkan karena sejak awal turnamen, pihak penyelenggara sudah menetapkan kompetisi akan berlangsung tanpa VAR karena penerapannya rumit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: