FC Barcelona Bakal 'Putusin' Nike dan Buat Jersey Mereka Sendiri

FC Barcelona bersiap untuk membuat sejarah dengan langkah revolusioner, memutus hubungan panjang mereka dengan Nike.

INDOZONE.ID - FC Barcelona bersiap untuk membuat sejarah dengan langkah revolusioner, memutus hubungan panjang mereka dengan Nike, mitra produksi jersey sejak 1998.

Keputusan ini diambil setelah berbulan-bulan ketidaknyamanan yang terasa oleh klub yang bermarkas di Estadio Camp Nou itu terhadap kerjasama dengan merek asal Amerika tersebut.

Setelah pertemuan yang kurang memuaskan dengan Nike, Barcelona mengeksplorasi pilihan baru, termasuk kemungkinan membuat merek jersey sendiri.

Presiden Barcelona, yakni Joan Laporta, telah menegaskan niatnya dalam sebuah wawancara, merencanakan langkah yang mengubah lanskap fashion klub sepakbola terkenal ini.

Baca Juga: Eric Dier Tetap Setia di Bayern Munich, Kepergian Tuchel Tidak Memengaruhinya

Selain membuat merek sendiri, opsi untuk bergabung dengan Puma muncul, dengan tawaran yang menarik dengan menawarkan lebih dari seratus juta euro per musim kepada Barcelona, jumlah yang melebihi sekitar 85 juta euro per tahun yang diterimanya dari Nike.

Namun, Barcelona juga berada di titik terdepan untuk mengambil langkah revolusioner, memutuskan nasib mereka sendiri dalam pengembangan jersey mereka.

FC Barcelona bersiap untuk membuat sejarah dengan langkah revolusioner, memutus hubungan panjang mereka dengan Nike.

Dalam langkah menuju kemandirian, Barcelona diprediksi akan menjalin kerjasama dengan BLM, perusahaan yang telah memproduksi barang-barang non-olahraga klub.

Dengan ini, mereka menggandeng perusahaan multinasional untuk memproduksi dan mendistribusikan jersey mereka, menciptakan era baru bagi identitas visual Barca.

Baca Juga: Bali United Training Center: Bukti Nyata Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Kini, Barcelona berada di ambang keputusan penting. Keputusan akhir akan dibuat dalam waktu dekat, dengan klub tidak terlalu optimis terhadap reaksi dari pihak Nike.

Namun, langkah ini tidak diambil dengan ringan, karena klub bersiap menghadapi kemungkinan litigasi dengan mitra mereka saat ini. Langkah ini dipandang sebagai risiko yang bernilai oleh manajemen klub.