INDOZONE.ID - Manchester City tampaknya sudah bisa mempelajari takdirnya terkait dakwaan pelanggaran aturan Liga Primer Inggris sebelum akhir Januari mendatang.
Namun, menurut pakar hukum menyebut melakukan banding apapun akan membuat kasus ini semakin berlarut-larut hingga musim depan.
Sidang terkait 100 dakwaan yang ditujukan kepada Man City selama 14 tahun telah berakhir pada Jumat (6/12/2024) lalu, setelah hampir selama 3 bulan perdebatan hukum dilakukan di Pusat Sengketa Internasional di London.
The Citizens yang semula hanya menghadapi 115 dakwaan, kini bertambah menjadi 130 karena saat otoritas Liga Primer Inggris mengumumkan hal tersebut pada Februari 2023 lalu, terdapat kebingungan terkait aturan yang tercantum sehubungan dengan musim tertentu dan mereka harus mengeluarkan koreksi.
Mengutip dari The Times pada Selasa (10/12/2024), salah satu sumber hukum mengatakan panel yang terdiri dari 3 orang diyakini sangat menyadari perhatian yang terfokus pada hasil dalam kasus ini.
Mereka akan bekerja keras untuk membuat keputusan secepat mungkin, yang dimana hal tersebut kemungkinan akan terjadi pada Januari 2025 mendatang.
Baca Juga: Manchester City Incar Martin Zubimendi untuk Perbaiki Lini Tengah, Liverpool Bisa Kecolongan
Menurut sumber tersebut, banyaknya pelanggaran dan komplesitas pada kasus ini bisa menyebabkan penundaan kasus tersebut.
Man City, yang selalu membantah kesalahan tersebut kemungkinan bisa mendapat hukuman berupa pengurangan poin atau kemungkinan terburuk adalah degradasi jika mereka terbukti bersalah.
Dalam kasus tersebut, The Citizens dipastikan akan mengajukan banding, yang menurut sumber hukum tersebut akan memakan waktu 6 hingga 8 bulan untuk diselesaikan.
Jika nantinya City dijatuhi hukuman degradasi, panel dapat menunda hukuman tersebut sampai ada hasil banding.
Tentu saja, hal ini tidak berlaku terhadap hukuman pengurangan 10 poin yang dialami Everton musim lalu karena melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan yang ditetapkan oleh otoritas Liga Primer Inggris, sanksi tersebut tetap berlaku hingga berkurang menjadi 6 poin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Times