Shin Tae-yong (Instagram/@shintaeyong7777)
INDOZONE.ID - Shin Tae-yong baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan penuh rasa bangga.
Meski dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas perjalanan selama lebih dari empat tahun memimpin Timnas Indonesia.
Tidak hanya itu, pelatih asal Korea Selatan ini juga berjanji akan kembali ke Indonesia, negara yang telah memberinya banyak kenangan.
Keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong menjadi berita panas di seluruh media tanah air.
Selama menjabat sejak akhir 2019, pelatih asal Korea Selatan itu telah melalui banyak momen penting dalam membangun Timnas Indonesia.
Baca Juga: STY Akui Masih Bingung dengan Keputusan PSSI yang Memecatnya Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Dalam pernyataannya, Shin Tae-yong mengenang masa-masa berharga bersama Timnas Indonesia meskipun harus melepas jabatannya.
Dukungan komunitas warga Korea Selatan di Indonesia menjadi salah satu alasan yang membuatnya tetap kuat.
"Saya sangat bersyukur atas dukungan penuh dari semua pihak, terutama komunitas warga Korea Selatan di sini. Dukungan itu membuat saya bisa pulang ke Korea tanpa rasa sedih," ungkapnya.
Shin Tae-yong dijadwalkan kembali ke Korea Selatan pada akhir Januari 2025. Ia berencana untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarganya yang selama lima tahun terakhir sering ia tinggalkan demi bertugas sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Meski demikian, Shin Tae-yong tidak akan melupakan Indonesia. Ia menyatakan keinginannya untuk kembali mengunjungi negara ini yang telah memberikan pengalaman berharga.
“Meskipun saya akan kembali, saya berencana untuk sering datang karena saya mencintai Indonesia. Saya berharap dapat melihat kalian dalam kondisi yang lebih baik di negara lain atau di Korea Selatan,” tambahnya.
Baca Juga: Shin Tae Yong Usai Dipecat: Saya akan Selalu Ingat Dukungan Masyarakat Indonesia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yonhap