Egrang. (Antara Foto/Budi Candra Setya)
Pekan Olahraga Tradisional tingkat Nasional (Potradnas) akan dipertandingkan pada 26 dan 27 Oktober 2019 di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Dalam pekan olahraga tradisional tersebut akan dipertandingkan 5 cabang olahraga tradisional (hadang, dagongan, egrang, sumpitan dan terompah panjang) yang mungkin masih asing di telinga Anda.
Untuk itu redaksi Indozone coba mengenalkan apa saja 5 cabang olahraga tradisional yang akan dipertandingkan pada Potradnas:
Hadang atau gobak sodor adalah permainan tradisional yang dimainkan secara beregu dengan jumlah anggota regu sebanyak 8 orang dan terdiri dari 5 orang pemain inti serta 3 orang cadangan.
Untuk bermain dibutuhkan area petak persegi panjang yang mempunyai panjang lapangan 15 meter dan lebar 9 meter. Kemudian area dibagi 6 petak dengan ukuran masing-masing petak 4,5 meter x 5 meter. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda dengan kapur. Garis permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm.
Permainan hadangan biasanya dimainkan dalam waktu 2x15 menit. Pemenang dalam permainan ini ditentukan dari besarnya nilai yang diperoleh salah satu regu, setelah permainan berakhir.
Penetapan nilai diambil dari setiap pemain yang berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang begitu juga sebaliknya diberi nilai satu.
Dagongan adalah permainan olahraga tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kekuatan untuk saling mendorong antara regu yang satu dengan regu yang lain.
Dagongan dimainkan secara beregu,baik putera maupun puteri. Jumlah anggota regu sebanyak 7 orang, terdiri dari 5 pemain dan 2 cadangan.
Area dagongan merupakan area persegi panjang yang mempunyai ukuran lebar 2 meter dan panjang 18 meter. Garis tengah dibuat untuk membagi dua lapangan dengan sama panjang. Area serang dibatasi oleh garis pembatas dengan jarak 2,5 meter dari garis tengah.
Aturan bermain dagongan adalah apabila salah satu regu dapat mengalahkan regu lain dengan skor 2–0 atau 2–1 (kalau terjadi seri). Durasi waktu antara dorongan pertama dan kedua adalah 3 menit, dan apabila terjadi seri diberi waktu 5 menit.
Sementara untuk bambu yang digunakan minimal berdiameter 12-18 cm dengan ukuran panjang 5-8 meter.
Egrang adalah permainan tradisional yang mempergunakan bambu dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan dengan menempuh jarak yang telah ditentukan.
Bambu yang digunakan sebagai pijakan adalah bambu yang memiliki ukuran panjang 2,75 meter dan memiliki diameter antar 6-9 cm. Pada ukuran 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata.
Untuk arena perlombaannya, Masing-masing lintasan dengan ukuran lebar 1 -1,5 meter dan panjang 50 meter.
Untuk jumlah peserta dalam satu regu adalah sebanyak 3 orang. Permainannya dilakukan secara estafet pada 50 meter pertama, sehingga jumlah keseluruhan pada permainan ini adalah mampu melakukan jarak 150 meter. Siapa yang tercepat dialah pemenangnya.
Sumpitan merupakan warisan masyarakat Dayak, permainan ini dapat dimainkan secara beregu atau perorangan.
Untuk peralatannya, sumpit dari bilah kayu atau bambu dengan panjang 150-175 cm dan untuk anak sumpitnya memiliki panjang 25 cm yang terbuat dari bambu atau lidi enau.
Cara bermainnya adalah peserta harus berdiri ataupun jongkok dengan jarak 15-35 meter untuk putra dan 10-25 meter untuk putri dengan membidik sasaran yang berbentuk lingkaran dengan penilaian lingkaran paling tengah memiliki nilai 10 kemudian lingkaran selanjutnya, 9, 8 dan seterusnya. Tiap peserta diberikan 5 anak sumpit yang akan menjadi bahan penilaian.
Permainan mirip bakiak ini dilakukan oleh 3-5 orang dalam sepasang terompah. Panjang terompah tergantung banyaknya pemain yang ikut dalam satu regu.
Untuk lintasanya memiliki ukuran lebar 1-1,5 meter dan panjang 50 meter. Pemenang ditentukan berdasarkan siapa yang tercepat melewati garis finis.
Kinerja Otak Menurun? Mungkin 4 Kebiasaan Makan Ini Penyebabnya
Deretan 10 Nama Selebritas 'Paling Berbahaya' di Internet Tahun 2019
Keren! Musisi Indonesia Bikin Iklan Maskapai Dunia dari Bunyi Pesawat
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: