Deontay Wilder dan Tyson Fury. (photo/Instagram/@gypsyking101)
Petinju Inggris, Tyson Fury kembali berseteru dengan Deontay Wilder lantaran kesal dituduh bohong soal positif Covid-19 yang mengakibatkan pertarungan ketiga mereka ditunda.
Awalnya, kedua petinju itu akan naik ring pada 24 Juli dan kini diundur menjadi 9 Oktober 2021.
"Pria ini adalah karya nyata. Pembuat alasan pengganggu sejati. Bukan pejuang atau pria sama sekali. Pukul cangkirnya 2 kali," cuit Fury di Twitter, Jumat (30/7/2021) disertai foto Wilder.
"Saya sudah memukulinya dan pelatihnya. Tapi tetap saja omong kosong. Benar-benar ******."
This man is a real piece of work. A real bully excuse maker. Not a warrior or a man at all. Beat the mug 2 times.
— TYSON FURY (@Tyson_Fury) July 30, 2021
I’ve battered him and his trainer. But still talking shit. Real pussies ???? @BronzeBomber pic.twitter.com/7cxWaRm4AQ
Fury mengalahkan Wilder (35), dalam 7 putaran dalam pertandingan ulang mereka tahun lalu setelah hasil imbang membuka persaingan mereka 2 setengah tahun silam.
Sebelumnya, Fury mematahkan gendang telinga Malik Scott, pelatih Bronze Bomber, dalam sesi sparring beberapa tahun lalu.
Pelatih, 40, telah bergabung dalam perseteruan dengan berpihak pada tuduhan bahwa Fury telah menunda pertarungan karena dia berjuang dalam sparring.
Selama penampilan di podcast The PBC, Scott mengatakan: "Yang disebut 'rumor' itu berasal dari sumber yang sah.
"Ketika itu bisa membuat Anda membatalkan pertarungan, mengalami mimpi buruk tentang melawan Wilder - di situlah masalahnya."
Wilder keluar untuk merebut kembali sabuk WBC ketika pasangan itu bertemu di Las Vegas , setelah juga mengklaim bahwa Fury tidak menderita virus corona.
"Yo bro, Malik, katakan tidak begitu ... Bukan kebohongan COVID-19 ... Mereka akan masuk neraka untuk yang itu !!!," kata petinju 35 tahun itu.
"9 Oktober tidak bisa datang lebih cepat. #BombZquad #TilThisDay #ThisWillBeEasy."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: