Kamis, 9 September 2021 merupakan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38. Pada Haornas kali ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meluncurkan "Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju (DBON)".
DBON diharapakan akan menjadi gambaran dan jaminan besar untuk meningkatkan prestasi atlet nasional di kancah internasional.
Olahraga Tanah Air terus menunjukkan taringnya di hadapan dunia setelah sejumlah atlet nasional berhasil meraih medali di panggung tertinggi olahraga, Olimpiade dan Paralimpiade.
Salah satu cabang olahraga yang menyumbangkan banyak medali adalah bulutangkis. Sejak dahulu, Indonesia dikenal sebagai negara bulutangkis karena terus menciptakan atlet-atlet yang berprestasi.
Nama-nama atlet bulutangkis nasional yang berprestasi itu pun terkenal hingga ke mancanegara. Ada yang menjadi pelatih bagi negara lain dan bahkan ada yang berganti status kewarganegaraan.
Setidaknya, ada tiga atlet bulutangkis nasional yang memutuskan berganti warga negara untuk membela negara barunya. Siapa saja mereka?
1. Tony Gunawan
Tony Gunawan merupakan mantan atlet bulutangkis nasional yang turun di nomor ganda. Berpasangan dengan Candra Wijaya, Tonny berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Sydney 2000.
Setahun setelah menjadi juara Olimpiade, Tony memutuskan pindah ke AS untuk melanjutkan pendidikan akademiknya. Di negara itu, Tony pun terus melanjutkan karir bulutangkisnya.
Hingga pada akhirnya, dia berhasil mengibarkan bendera AS di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005 saat berpasangan dengan Howard Bach.
2. Mia Audina
Mia Audina merupakan mantan atlet bulutangkis yang turun di nomor tunggal. Pada 1994, dia menjadi penentu kemenangan Indonesia di ajang Piala Uber. Dia juga meraih medali perak pada Olimpiade Atlanta 1996.
Pada 2000, dia mulai membela tim nasional negara Kincir Angin setelah menikah dengan seorang pria Suriname berkebangsaan Belanda. Dia berhasil menyumbangkan medali perak untuk Belanda di ajang Olimpiade Athena 2004.
3. Fung Permadi
Fung Permadi merupakan mantan atlet bulutangkis nasional yang turun di nomor tunggal. Sejumlah prestasi pernah diraihnya seperti German Open, Canada Open, Swiss Open hingga runner up Indonesia Open.
Pada 1995, dia memutuskan membela negara Taiwan karena jarang mendapat kesempatan untuk tampil di ajang internasional. Saat itu, dia bersaing ketat dengan rekan sesamanya di Pelatnas seperti Alan Budikusuma, Ardy Wiranata, dan Hariyanto Arbi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: