Kategori Berita
Media Network
Selasa, 29 AGUSTUS 2023 • 09:17 WIB

Timnas Bulu Tangkis Gagal Total di Kejuaraan Dunia 2023, PBSI Siap Ambil Sikap

Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berpose dengan medali perak yang mereka raih di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 di Denmark.

INDOZONE.ID - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, buka suara terkait kegagalan timnas bulu tangkis Indonesia untuk memenuhi target dua gelar juara pada Kejuaraan Dunia BWF 2023 yang bergulir di Copenhagen, Denmark, pekan lalu.

“Secara umum, kami gagal memenuhi target di Kejuaraan Dunia 2023. Hanya Apri/Fadia di ganda putri yang maju ke final, sementara sektor yang lain, tidak berhasil mencapai target,” kata Rionny, seperti INDOZONE sadur dari Antara, Selasa (29/8/2023).

“Mereka semua sebenarnya sudah tampil maksimal, namun belum cukup mengantarkan pemain-pemain Indonesia terus melaju ke babak akhir untuk jadi juara,” sambungnya.

Ganda Putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti (PBSI)

Baca Juga: Rebut Podium 2 di F1 GP Belanda, Alonso Puji Mobil Aston Martin

Pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final Kejuaraan Dunia 2023, dan membawa pulang medali perak. Apri/Fadia kalah dari unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, di babak final dengan skor 16-21, 12-21.

Sementara, langkah terjauh untuk sektor ganda putra dan tunggal putri terhenti di babak perempat final. Saat itu, ada dua wakil Indonesia di nomor ganda putra yaitu Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara Gregoria Mariska Tunjung mewakili Indonesia di tunggal putri.

Sektor ganda putra sendiri sebelumnya diharapkan menjadi ujung tombak Indonesia di Kejuaraan Dunia, mengingat ada ganda putra peringkat satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, Fajar/Rian sudah tersingkir di 32 besar setelah dihadang Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan.

“Di ganda putra, ada pressure yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat. Fajar/Rian tak bisa maksimal, padahal keduanya jadi ujung tombak. Mereka mendapat tekanan, sehingga power, speed, dan fokus tak bisa mengatasi lawan. Memang sudah bisa menyerang tapi tak tembus,” imbuhnya.

Untuk semua sektor, Rionny mengatakan pemain harus lebih menyadari bahwa tampil di Kejuaraan Dunia itu berbeda dan prestasinya sangat diharapkan dan ditunggu masyarakat Indonesia.

Ganda Putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto (PBSI)

Baca Juga: Mengenal Olahraga Pound Fit yang Lagi Booming di Parepare Sulsel, Gunakan Stik Drum Sambil Senam

“Target itu jangan jadi beban, tetapi ini membawa tanggung jawab bagaimana harus bisa tampil bagus dan juara,” katanya.

Rionny juga menyoroti pentingnya kekuatan mental bagi atlet saat berlaga di turnamen penting seperti Kejuaraan Dunia. Ia menilai, mental tak hanya berhubungan dengan semangat saja, tetapi juga berdampak ke segi yang lain.

“Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan. Bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul, pun kelincahan dan pergerakan terasa lambat,” pungkas Rionny.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Timnas Bulu Tangkis Gagal Total di Kejuaraan Dunia 2023, PBSI Siap Ambil Sikap

Link berhasil disalin!