INDOZONE.ID - Formula 1, sebagai ajang balap mobil paling prestisius di dunia, selalu menjadi magnet bagi jutaan penonton. Tidak hanya menarik minat penggemar otomotif, tetapi juga membuka peluang besar bagi para pelaku bisnis.
Salah satu kisah yang layak diulas adalah perjalanan tim MasterCard Lola dalam persaingan di balap jet darat ini.
MasterCard Lola F1 Racing Team, atau biasa disebut MasterCard Lola, merupakan tim Formula 1 asal Inggris hasil kolaborasi dua perusahaan ternama, yakni Lola Cars dan MasterCard.
Baca Juga: IBL 2025 Diklaim Buat Perputaran Puluhan Pemain Terjadi Antar Tim
Lola Cars dikenal sebagai produsen sasis mobil yang cukup terkenal pada era 1960-an hingga awal 1990-an. Di Formula 1, perusahaan ini kerap menjadi penyedia sasis dengan harga terjangkau untuk tim-tim privateer.
Beberapa tim yang pernah memanfaatkan layanan Lola Cars antara lain Reg Parnell (1962-1963), Honda (1967-1968), Team Haas Ltd (1985-1986), dan Larrousse F1 (1987-1991).
Setelah sempat absen dari Formula 1 karena kendala keuangan, Lola kembali pada 1994 dengan memperkenalkan prototipe sasis Lola T95/30, yang diuji langsung oleh Allan McNish di Sirkuit Silverstone.
Namun, keterbatasan finansial menghalangi rencana mereka untuk tampil sebagai tim independen pada 1995.
Baca Juga: Sebelum Tinggalkan Mercedes, Lewis Hamilton Beri Wejangan Spesial pada Kimi Antonelli
Pada tahun berikutnya, Lola akhirnya memutuskan untuk membentuk tim independen berkat dukungan dana dari MasterCard, sebuah perusahaan keuangan global.
MasterCard menjanjikan pendanaan sebesar 10 ribu USD (sekitar 159,5 juta Rupiah dengan nilai tukar saat ini) per musim, tetapi dana tersebut dikumpulkan melalui sistem "F1 Club MasterCard" yang melibatkan partisipasi anggota.
Sayangnya, inisiatif ini tidak berjalan lancar, sehingga Lola Cars terpaksa menanggung beban pengeluaran lebih besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Motorsport.com