Jumat, 22 SEPTEMBER 2023 • 14:41 WIB

Kisah Tragis Freddy Adu: Miliki Bakat seperti Pele, tapi Gagal Bersinar karena Terbebani Ekspektasi!

Author

Eks pemain AS, Freddy Adu kala berfoto bersama legenda sepakbola Brasil, Pele. (Instagram/@freddy_adu)

INDOZONE.ID - Amerika Serikat (AS) memang cukup banyak menelurkan pesepakbola handal yang mampu berkarier di Eropa. Bahkan ada yang sampai melegenda di klub Eropa seperti Kasey Keller, Clint Dempsey, Landon Donovan, Brad Friedel, hingga Tim Howard.

Namun seharusnya ada satu nama lain yang terselip dalam daftar tersebut. Dia adalah Freddy Adu, pesepakbola asal AS yang sempat digadang-gadang sebagai pemain terbaik yang pernah ada di Negeri Paman Sam.

Prediksi tersebut sebenarnya tidak terlalu berlebihan, mengingat Adu adalah pencetak gol termuda dalam sejarah Liga AS atau Mayor League Soccer (MLS). Ya, Adu sudah mencetak gol ketika masih berusia 14 tahun!

Sejak saat itu, banyak yang menaruh ekspektasi tinggi kepada Adu. Bahkan tidak sedikit yang menjuluki Adu sebagai titisan dari legenda sepak bola Brasil, yakni Pele.

Akan tetapi, perjalanan karier Adu justru tidak sesuai ekspektasi. Adu gagal memanfaatkan bakatnya untuk bisa menjadi pesepakbola bintang.

Lantas apa penyebab Adu gagal memaksimalkan bakatnya tersebut? Apa yang sebenarnya terjadi dalam karier Adu, hingga akhirnya gagal menjadi pemain hebat pada usia matangnya? Hal itu akan INDOZONE ulas dalam artikel ini.

Baca Juga: Training Center IKN Mulai Tahap Pembangunan, Presiden Jokowi Optimis Timnas Indonesia Bakal Mendunia

Awal Karier Adu

Bakat Adu sendiri memang sudah tercium ketika dirinya masih berusia kanak-kanak. Bahkan ia sudah masuk dalam draf untuk MLS musim 2004. Saat itu, DC United yang beruntung mendapatkan Adu sebagai pemainnya.

Bersama DC United, tidak perlu waktu lama untuk Adu membuat sensai. Ya, Adu berhasil mencetak gol pada laga debutnya bersama DC United, yang mana kala itu dirinya masih berusia 14 tahun.

Eks pemain AS, Freddy Adu kala berfoto bersama legenda sepakbola Brasil, Pele.

Hal itu pun membuat Adu sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah klub dan juga sepak bola AS. Adu juga dua kali terpilih masuk dalam MLS All Star sebanyak dua kali.

Berkat performa apiknya, Adu pun menjadi andalan untuk Timnas AS dalam kategori umur. Adu pun terdaftar sebagai andalan Timnas AS di kategori umur U-17, U-20, U-21 dan juga tampil di Olimpiade Beijing 2008.

Coba Peruntungan Berkarier di Eropa

Bakat luar biasa Adu pun sempat menarik minat klub raksasa Eropa, yakni Manchester United. Bahkan manajemen MU sempat memberikan Adu menjalani trial selama beberapa minggu.

Manajemen MU pun tertarik untuk mengontrak Adu sebagai pemainnya. Namun karena terkendala izin, manajemen klub Setan Merah tersebut pun akhirnya mundur dalam upaya mendatangkan Adu.

Hal tersebut tidak lantas membuat Adu merasa pesimis dengan masa depan kariernya di Eropa. Alhasil tim papan atas Portugal, yakni Benfica, pun menjadi klub pertama Adu di Eropa.

Freddy Adu kala menjalani trial di MU.

Di Benfica, Adu memang tidak langsung menembus tim utama mereka. Adu lebih dahulu menjalani karier dari tim junior Benfica, dan menjadi rekan setim bintang Timnas Argentina saat ini, yakni Angel Di Maria.

Kiprah Adu di Benfica sebenarnya tidak terlalu buruk, dengan catatan empat gol dari 18 penampilan. Banyak penggemar Benfica percaya jika Adu bakal menjadi bintang klub idolanya tersebut.

Awal Kehancuran Karier Adu

Namun ketika tengah merangkak naik untuk menjadi pesepakbola handal di Benfica, Adu membuat sebuah keputusan berani. Ya, Adu meminta agar manajemen Benfica meminjamkannya ke klub Liga Prancis, yakni AS Monaco.

Hal tersebut pun membuat manajemen Benfica merasa kecewa dengan sikap Adu. Begitu pula para penggemar Benfica yang menilai jika Adu memang menjadi klub idolanya itu hanya sebagai batu loncatan saja.

Freddy Adu kala berseragam AS Monaco.

Siapa sangka keputusan tersebut justru membuat perjalanan karier Adu menuju kegelapan. Pasalnya di Prancis, Adu benar-benar gagal menunjukkan performa gemilang dengan gagal mencetak gol dan hanya bermain 10 laga saja.

Adu pun kembali ke Benfica dari masa peminjamannya di Monaco pada musim 2009/2010. Namun kala Adu kembali situasi sangat berbeda ketika dirinya baru bergabung dengan Benfica dua tahun sebelumnya.

Adu Gagal Penuhi Ekspektasi

Adu mulai kurang dapat kepercayaan bermain di tim utama Benfica. Bahkan manajemen Benfica kembali meminjamkan Adu ke klub papan bawah Liga Portugal saat itu, yakni Belenenses.

Di Belenenses, Adu coba kembali menjajaki karier profesionalnya. Namun Adu kembali gagal menunjukkan performa gemilangnya dengan hanya mampu mencetak dua gol dari 16 penampilannya bersama Belenenses.

Semenjak saat itu, Adu benar-benar tak pernah lagi bermain untuk Benfica. Ya, dirinya pun lebih banyak menjadi pemain pinjaman ke klub lain seperti Aris Saloniki (Yunani) dan Caykur Rizespor (Turki), bersama dua tim itu Adu juga gagal tampil gemilang.

Manajemen Benfica pun akhirnya memutuskan tidak memperpanjang durasi kontra Adu pada musim panas 2011. Adu memilih untuk kembali menjalani karier di MLS dengan membela Philadelphia Union.

Adu Putuskan 'Mudik' ke AS

Freddy Adu saat masih berseragam Philadelphia Union.

Kembali ke AS dengan harapan bisa memperbaiki kariernya, nama Adu semakin terperosok ke kehancuran. Sosok Adu yang fenomenal saat usia remaja benar-benar sudah hilang.

Bahkan bersama Philadelphia Union, Adu hanya mampu menyumbangkan 8 gol dari 28 penampilannya. Adu pun sempat coba peruntungan dengan berkarier di Liga Brasil bersama Bahia.

Baca Juga: Dapat Hibah Rp85,6 M dari FIFA Bangun Training Center, Erick Thohir: FIFA Percaya Pembangunan IKN Nyata!

Namun kariernya di Brasil berjalan sangat singkat, yakni hanya semusim saja. Bahkan ketika kembali ke Philadelphia Union, Adu dapat kabar jika kontraknya juga tidak diperpanjang.

Adu pun sempat berstatus tanpa klub dari November 2014 hingga Maret 2015, sebelum akhirnya klub kasta kedua Liga Serbia, yaitu GFK Jagodina, merekrutnya. Tapi lagi-lagi Adu gagal bersinar.

Adu Jadi 'Kutu Loncat' hingga Putuskan Pensiun dari Sepak Bola

Tercatat Adu pun mulai jadi 'kutu loncat' dengan membela dua tim kecil seperti Kuopion Palloseura (Finlandia)dan Tampa Bay Rowdies (AS). Sayang di dua tim itu, Adu juga gagal memenuhi ekspektasi.

Serangkaian perjalanan karier yang tidak terlalu menjanjikan sempat membuat Adu memutuskan pensiun pada Desember 2016. Usai dua tahun pensiun, Adu comeback dengan bermain di tim semi-profesional di AS, yaitu Las Vegas Lights FC.

Adu pun sempat kembali mencoba peruntungan berkarier di Eropa dengan bermain di kasta ketiga Liga Swedia, yaitu Osterlen FF. Namun krisis kepercayaan diri yang menyerang Adu membuatnya benar-benar gagal bersinar bersama tim Swedia itu.

Kini Adu memang belum benar-benar resmi kembali memutuskan pensiun sebagai pesepakbola profesional. Akan tetapi dengan status tanpa memiliki klub dan serangkaian karier yang buruk, tak heran jika banyak pihak menilai karier Adu benar-benar selesai!

Nah, berikut adalah perjalanan karier Adu dari digadang-gadang bakal menjadi pesepakbola handal yang berakhir dengan tragis. Kisah Adu ini juga jadi bukti untuk jadi yang terbaik di sebuah bidang, kita tak boleh hanya menggandalkan bakat saja.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber