Jumat, 21 JUNI 2024 • 14:10 WIB

4 Hal yang Harus Dipetik Inggris Usai Ditahan Imbang oleh Denmark di Laga Kedua Fase Grup Euro 2024

Author

Timnas Inggris saat Melawan Denmark di Euro 2024

INDOZONE.ID - Inggris harus rela berbagi angka dengan Denmark usai kedua tim bermain imbang 1-1 pada laga kedua grup C Euro 2024 pada Kamis (20/6/2024) malam WIB.

Kegagalan Inggris untuk meraih kemenangan atas Denmark tentunya menjadi sorotan tajam bagi banyak pihak dan tentunya bertanya-tanya terkait masalah yang dialami oleh tim besutan Gareth Southgate tersebut.

Inggris memang tampil cukup apik setelah pertandingan berjalan 18 menit, dimana The Three Lions membuka keunggulan terlebih dulu melalui gol yang dilesakkan Harry Kane.

Baca Juga: Spanyol Lolos 16 Besar Euro 2024 Usai Taklukkan Italia, Vamos Espana!

Tetapi, yang menjadi sorotan tajam bagi Inggris adalah setelah Morten Hjulmand mencetak gol penyama kedudukan bagi Denmark pada menit ke-34.

Sejatinya, Inggris sendiri memiliki banyak peluang untuk menambah gol. Tetapi, gagal dikonversi dengan baik oleh Harry Kane dan kolega.

Inggris saat ini masih berpeluang untuk lolos ke babak 16 besar Euro 2024, tetapi gagal memanfaatkan peluang untuk menjadi juara grup.

Di laga terakhir, Inggris akan berhadapan dengan Slovenia pada Rabu, 26 Juni 2024 dini hari WIB. Pada laga ini tentunya kemenangan menjadi harga mati bagi Inggris jika ingin lolos ke babak selanjutnya.

Baca Juga: Pertandingan Denmark Vs Inggris Berakhir Imbang, Banyak Peluang yang Kandas

4 Hal yang Harus dipetik Timnas Inggris setelah Bermain Imbang Melawan Denmark

Selebrasi gol Harry Kane saat Melawan Denmark

Namun, jika Inggris ingin melaju ke babak berikutnya, ada 4 hal yang perlu dibenahi oleh Gareth Southgate jelang laga melawan Slovenia.

Pada artikel ini tim Indozone Soccer akan mengulas 4 hal yang harus dipetik Timnas Inggris setelah bermain imbang melawan Denmark sebagaimana yang dilansir dari Metro UK. Yuk simak!

1. Selalu Berada di atas Angin Setelah Mencetak Gol

Timnas Inggris selalu berada di atas angin setelah mereka mencetak gol pertama. Tentunya, hal tersebut selalu menghantui para penggemar Timnas Inggris dengan kenangan buruk melawan Kroasia di semifinal Piala Dunia 2018 dan melawan Italia di final Euro 2020 lalu.

Tanda-tanda tersebut kembali terlihat dalam kemenangan tipis melawan Serbia pada hari Senin (17/6/2024) lalu, dan laga melawan Denmark merupakan penampilan terburuk mereka.

Tren tersebut kembali berlanjut pada laga melawan Denmark pada Kamis (20/6/2024), dimana setelah The Three Lions mencetak gol pembuka selalu langsung bermain bertahan dan merasa berada di atas angin. Alhasil, Morten Hjulmand berhasil menyamakan kedudukan melalui sepakan indahnya.

Hal tersebut datang saat Denmark kembali memulai pertandingan setelah gol pembuka Inggris yang dicetak Harry Kane.

Baca Juga: Arne Slot Ingin Melanjutkan Dinasti yang Dibangun Jurgen Klopp di Liverpool

2. Penguasaan Bola Inggris Sangat Buruk

Pada laga melawan Denmark, Inggris juga sangat buruk dalam penguasaan bola. Declan Rice, Kyle Walker dan John Stones, jadi terbiasa menemukan rekan setimnya dengan mudah.

Hal yang cukup buruk adalah pada babak pertama, yang dimana Harry Kane melakukan blunder dengan melepaskan umpan yang mengarah ke Hjulmand untuk mencetak gol dari jarak jauh.

Tentu saja, kegagalan Inggris dalam menguasai bola saat menghadapi tekanan menjadi kekhawatiran terbesar bagi para penggemar Inggris.

Baca Juga: Ditahan Imbang Albania, Bagaimana Peluang Kroasia Lolos ke Babak 16 Besar Euro 2024?

3. Akhir dari Eksperimen Trent Alexander-Arnold

Gareth Southgate harus mengakhiri eksperimennya dengan memasang Trent Alexander-Arnold sebagai double pivot bersama Declan Rice. Sebab, pemain berusia 25 tahun juga cukup buruk dalam penguasaan bola.

Hal itulah yang membuat pemain Liverpool tersebut harus digantikan oleh Conor Gallagher pada menit ke-54.

Alexander-Arnold sendiri juga tidak tampil buruk dalam laga melawan Serbia, tetapi ia pemain yang paling pasif pada laga melawan Denmark.

Baca Juga: Iker Casillas Sebut Bellingham Layak Jadi Kapten Real Madrid di Masa Depan

Tentu saja banyak pundit yang berfikir bahwa dengan dipasangnya Trent Alexander-Arnold di lini tengah adalah eksperimen yang seharusnya berhasil pada babak penyisihan grup. Akan tetapi, eksperimen Southgate untuk memasang pemain jebolan akademi Liverpool tersebut tidaklah berhasil.

Dari hal itulah, Southgate perlu untuk merubah susunan pemain pada laga melawan Slovenia, yang dimana ia tidak perlu memaksakan Trent Alexander-Arnold untuk dimainkan di lini tengah.

Terlebih, Inggris juga masih memiliki Kobbie Mainoo atau Conor Gallagher yang bisa dipasangkan dengan Declan Rice sebagai double pivot.

Baca Juga: Ernando Ari Ungkap Mimpi Berkarier di Luar Negeri: Paling Mentok Liga Jepang

4. Harry Kane Tidak Lagi Berbahaya

Harry Kane hanya melakukan 3 sentuhan di babak pertama saat melawan Serbia. Penyerang Bayern Munich tersebut berhasil mencetak rekor tersebut dalam 10 menit pertama melawan Denmark.

Kane memang sukses mencetak gol pembuka bagi Inggris di menit ke-18. Tetapi, penampilan statisnya di lini depan menjadi sebuah masalah.

Mantan pemain Timnas Inggris, Rio Ferdinand dan Alan Shearer merasa jengkel dengan penampilannya dan saat ia digantikan dengan sisa waktu 20 menit adalah hal yang disambut baik.

Baca Juga: Fakta-fakta Menarik Timnas Jerman Jadi Tim Pertama yang Lolos 16 Besar Euro 2024

Kane yang terus menerun turun ke lini kiri yang kekurangan bola, justru malah memperburuk masalah di lini tengah daripada menyelesaikannya.

Denmark merasa terlalu mudah untuk mengeluarkannya dari permainan, selain dari gol tersebut dan masuknya Ollie Watkins segera menambah semangat lini serang Inggris. Tentu saja, hal itu menyisakan rasa dilema bagi Southgate di sisa turnamen ini.

Itu tadi sobat Indozone 4 hal yang harus dipelajari oleh Timnas Inggris setelah bermain imbang melawan Denmark.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Metro UK