Jumat, 04 OKTOBER 2024 • 20:10 WIB

Malaysia dan China Tuding Timnas Indonesia Bersekongkol dengan FIFA Terkait Naturalisasi Pemain

Author

Kolase foto Mees Hilgers dan Eliano Reinjders saat bersama Erick Thohir (Instagram/erickthohir)

INDOZONE.ID - Masyarakat Malaysia dan China ramai-ramai menuding bahwa Timnas Indonesia terlibat dalam kolusi dengan FIFA terkait proses naturalisasi pemain keturunan asing.

Tuduhan ini muncul karena mereka merasa Indonesia dapat menaturalisasi pemain dengan cepat dan mudah.

Nama-nama seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders menjadi contoh utama yang diangkat dalam perdebatan ini.

Baca Juga: Berpeluang untuk Naturalisasi, Kevin Diks: Kakek Pasti Akan Senang jika Saya Bela Timnas Indonesia!

Proses Naturalisasi yang Dipersoalkan

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders pertama kali diperkenalkan kepada publik sepak bola Indonesia pada 11 September 2024 dan hanya berselang beberapa minggu kemudian, pada 29 September 2024, keduanya resmi menjadi warga negara Indonesia.

Proses ini dianggap begitu cepat oleh beberapa pihak, terutama di Malaysia dan China, yang mengklaim bahwa ada perlakuan khusus dari FIFA kepada Indonesia.

Di sisi lain, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) baru saja mengalami kegagalan dalam upaya menaturalisasi pemain keturunan, Mats Deijl, yang saat ini bermain untuk Go Ahead Eagles di Belanda.

Proses Deijl terhenti karena garis keturunan Malaysianya berasal dari buyutnya, yang dianggap tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Gak Penuhi Syarat, FIFA Tolak Permohonan FAM untuk Naturalisasi Bek Klub Liga Belanda Ini

Tuduhan dari Masyarakat Malaysia dan China

  Ulasan media Vietnam soal tuduhan masyarakat Malaysia kepada PSSI. (Foto: Soha.vn)

Dalam sebuah forum sepak bola, seorang suporter Malaysia menuduh adanya manipulasi dalam proses naturalisasi pemain Indonesia. Menurutnya, Indonesia seakan mendapat perlakuan istimewa karena kantor FIFA kini berada di Jakarta.

Tuduhan ini dikutip dari media Vietnam Soha.vn, yang menyebut bahwa sepak bola Indonesia pernah dipandang negatif di Asia.

Tak hanya itu, forum tersebut juga menuding bahwa mayoritas pemain naturalisasi Indonesia memiliki tampilan fisik yang lebih menyerupai orang Eropa. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa proses naturalisasi tidak transparan.

Media China, 163.com, juga menyoroti hal yang sama, mempertanyakan bagaimana Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dapat menyelesaikan proses naturalisasi dalam waktu singkat, yang dianggap tidak sesuai dengan prosedur resmi.

Proses Naturalisasi di Indonesia: Mengikuti Aturan yang Berlaku

Meskipun banyak tuduhan dilayangkan, faktanya, proses naturalisasi pemain keturunan seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders telah melalui tahapan yang diatur dalam hukum Indonesia. Proses ini mencakup:

  1. Sidang di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  2. Keputusan Presiden (Keppres) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo
  3. Pengambilan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)
  4. Proses perpindahan asosiasi sepak bola dari KNVB ke PSSI, sesuai dengan regulasi FIFA.

Tidak ada perlakuan khusus dari FIFA terhadap Indonesia dalam proses ini. Semua prosedur berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia, dan standar internasional yang ditetapkan FIFA.

Kesimpulan

Tuduhan sekongkol antara Indonesia dan FIFA dalam proses naturalisasi pemain keturunan tampaknya tidak berdasar. Proses naturalisasi di Indonesia telah mengikuti semua regulasi yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Meskipun beberapa pihak merasa iri atau tidak puas, fakta menunjukkan bahwa semua prosedur telah dijalankan secara sah dan sesuai aturan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Soha.vn