INDOZONE.ID - Pada tahun 2021 lalu, megabintang Real Madrid, Luka Modric, berhasil menunjukkan permainan dan stamina yang luar biasa selama 90 menit, di pertandingan melawan Girona, di saat usianya sudah mencapai 39 tahun.
Namun, kehebatan fisik Modric ini justru mengundang rasa curiga para panpel pertandingan, yang menduga bahwa Modric menggunakan doping.
Sebab itu, Modric melakukan tes doping setelah pertandingan usai. Hal ini, membuat sedikit keterlambatan para pemain, yang hendak ingin pulang dari kandang Girona.
Dari hasil tes doping Modric menunjukkan negatif, sehingga menandakan bahwa kekuatan fisik Modric masih terjaga, walaupun sudah berusia 40 tahun.
Kehebatan fisik yang dimiliki Modric, dan para pemain Real Madrid lainnya, tidak lepas dari seorang pelatih fisik asal Italia, Antonio Pintus.
Pintus sering dipanggil 'Sersan' para pemain Real Madrid, karena memiliki gaya strict-nya selama proses latihan berlangsung.
Antonio Pintus, yang lahir pada 26 September 1962 di Kota Turin, Italia, bukanlah orang baru di dunia kebugaran fisik pemain liga bintang sepak bola.
Baca Juga: Real Madrid Juara Piala Interkontinental 2024: Bukti Dominasi di Kancah Sepak Bola Dunia
Sebelum mendarat di Real Madrid, Pintus sudah bekerja bersama Chelsea, West Ham, Sunderland, Monaco, Marseille, Consolat Marseille, Udinese, Juventus, Palermo, dan Inter Milan.
Pintus pertama kali datang ke Real Madrid pada tahun 2016, di era kepelatihan Zinedine Zidane.
Zidane, sudah kenal baik dengan Pintus saat keduanya berada dalam satu naungan tim Juventus di tahun 90-an. Tentu sangat senang akan kehadirannya di Real Madrid.
Sudah 3 tahun menjadi pelatih kebugaran Real Madrid, Pintus sukses menjadi salah satu orang penting di balik kesuksesan Real Madrid yang meraih 3 trofi Liga Champions secara berturut-turut selama masa kepelatihan Zidane.
Namun pada 2019, Pintus memutuskan keluar dari Real Madrid. Hingga saat ini, Pintus kembali mendapat kepercayaan menjadi pelatih kebugaran fisik pemain Real Madrid
Metode Pelatihan
Antonio Pintus sangat disiplin dan detail saat melatih kebugaran fisik para pemain. Sehingga, tidak akan terjadi latian berlebihan dan cedera dapat dicegah.
Metode 'Pintus' adalah metode pelatihan fisik ala Antonio Pintus, yang mirip seperti pelatihan fisik ala militer. Namun, pelatihan ini masih tetap dalam batas yang masih wajar.
Selain seputar metode pelatihan 'Pintus', ia ternyata juga telah menerbitkan sebuah jurnal ilmiah pada 2016 lalu, yang memuat tema tentang 'Analisa Beban Kerja dan Respons Fisiologis Pemain Sepak Bola Muda'.
Jurnal ini bertujuan untuk memahami cara menyeimbangkan latihan, dan meminimalkan risiko cedera.
Sehingga dapat dikatakan, metode latihan 'Pintus' ini untuk menjadikan pemain kuat secara fisik, serta tidak rentan cedera.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang FIFA Awards 2024: Real Madrid Dominasi Peraih Penghargaan
Para pemain El Real yang menjalani metode 'Pintus' ini, kemudian memiliki stamina yang luar biasa saat menjalani 90 menit pertandingan. Lalu, mereka mampu mempertahankan kecepatannya jika harus menjalani babak extra-time.
Para pemain juga lebih jarang cedera, serta mampu lebih cepat kembali ke lapangan, setelah mengalami masalah fisik.
Dari metode latihan 'Pintus' ini, para meain Real Madrid menjadi tim sukses yang mencetak gol terbanyak dibandingkan tim negara Eropa lainnya.
Sehingga dapat dikatakan, para pemain Real Madrid ini memiliki kapasitas besar untuk menguasai pertandingan selama menerapkan metode 'Pintus' tersebut.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegrafi