Daftar 7 Pemain Pilar Australia Terancam Absen di Kualifikasi Piala Dunia Karena Cedera, Keuntungan Buat Timnas Indonesia?
INDOZONE.ID - Pertandingan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Australia vs Timnas Indonesia baru akan berlangsung sebulan lagi pada Kamis (20/3/2025) sore WIB.
Meskipun baru melawan Indonesia sebulanan lagi, Australia mendapatkan kabar buruk dengan cederanya 7 pemain pilar mereka yang bermain di kompetisi Eropa dan Asia, berikut daftar selengkapnya:
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-20 vs Iran di Piala Asia U-20 2025, Tanding Malam Ini!
1. Harry Souttar
Harry Souttar yang berposisi sebagai bek tengah mengalami cedera robek pada tendon achilles saat memperkuat Sheffield United di pertandingan melawan Burnley saat boxing day yang berakhir dengan kekalahan 0-2. Cedera yang dialami oleh Souttar sangat parah, bahkan diperkarakan baru akan sembuh pada 31 Desember 2025 dan baru bisa merumput pada awal tabun 2026
2. Alessandro Circati
Alessandro Circati yang berposisi sebagai bek tengah mengalami cedera robek pada ligamen saat melakukan sesi latihan bersama Parma pada bulan September. Circati diperkirakan baru balik pada 1 April 2025 setelah pertandingan internasional break bulan Maret berlangsung.
3. Thomas Deng
Thomas Deng yang berposisi sebagai bek tengah mengalami cedera engkel pada saat sesi latihan bersama klubnya Yokohama FC Marinos pada awal tahun. Thomas Deng diperkirakan kembali pada pertengahan Februari ini dan ada peluang untuk bisa mempekuat Australia melawan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025, Iran Lawan Pertama!
4. Jordan Bos
Jordan Bos yang berposisi sebagai bek kiri mengalami cedera hamstring saat memperkuat klub Liga Belgia KVC Westerlo pada laga kontra Standard Liege yang dimenangkan dengan skor 4-2. Saat ini Jordan Bos masih dalam pengecekan untuk mengetahui berapa lama cedera yang dialami
5. Connor Metcalfe
Connor Metcalfe yang berposisi sebagai gelandang tengah mengalami cedera pangkal paha saat bertanding melawan Frieburg di Bundesliga pada 28 September 2024. Cedera yang dialami Metclafe cukup parah dan bahkan belum ada kabar kapan kembali merumput di lapangan hijau.
6. Kusini Yengi
Kusini Yengi yang bermain untuk klub divisi Championship Porsmouth mengalami cedera lutut saat memperkuat Timnas Australia melawan Bahrain di Bahrain National Stadium. Saat itu Kusini Yengi tampil gemilang dengan mencetak 2 gol dan menyelamatkan Australia dari kekalahan.
Kusini Yengi sendiri belum diketahui kapan untuk kembali tersedia, dan selain itu dia juga dipastikan tidak bisa bermain melawan Timnas Indonesia karena mengalami akumulasi kartu kuning.
7. Nestory Irakunda
Nestory Irakunda yang bermain untuk klub Liga Swiss Grasshopper dan berposisi sebagai striker tersebut mengalami cedera engkel pada saat bertandang ke markas Lugano yang pertandingannya berakhir imbang 1-1. Belum ada konfirmasi lanjut soal cedera yang dialami oleh Irakunda.
Timnas Indonesia Diuntungkan Badai Cedera Australa
Cederanya 7 pemain pilar Australia sebulan jelang melawan Timnas Indonesia jelas menjadi keuntungan bagi anak asuh Kluivert tersebut.
Tercatat 7 pemain Australia yang mengalami cedera berada di posisi pertahanan dan menyerang, hal ini tentu akan mengurangi kesolidan lini pertahanan dan ketajaman penyerangan dari Australia.
Harry Souttar dan Kusini Yengi akan menjadi dua kehilangan terbesar Australia saat melawan Timnas Indonesia. Harry Souttar merupakan tembok kokoh Australia yang hampir selalu memenangkan duel udara di kotak penalti dan juga seringkali jadi pemecah kebuntuan Australia.
Sementara Kusini Yengi merupakan pemain yang pada pertadingan terakhir Australia di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan menjadi gol penghinndar kekalahan.
Patrick Kluivert yang baru saja memegang Timnas Indonesia harus mengambil kesempatan emas ini untuk setidaknya meraih hasil seri atau bahkan kemenangan.
Ekspektasi seluruh pecinta Timnas Indonesia mengetahui 7 pemain pilar Australia absen saat menjamu Timnas Indonesia akan semakin besar harapan untuk meraih poin agar jalan ke Piala Dunia 2026 semakin terbuka.
Namun menjaga ekspektasi tetap penting karena Australia merupakan negara dengan pengalaman bermain di Piala Dunia berkali-kali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan