INDOZONE.ID - Newcastle United tampaknya tengah mempersiapkan proyek ambisius pada tahun 2030 mendatang, saat mereka memasuki fase kedua upaya klub untuk berkembang di bawah kucuran dana Investasi Publik Arab Saudi.
Setelah pertemuan petinggi klub bulan lalu, yang dipimpin oleh pemilik klub, Yassir Al Rumayyan, akan ada dorongan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan untuk menjadikan Newcastle United sebagai kekuatan baru sepak bola Inggris dan juga Eropa dengan orang dalam menyebutnya proyek 2030.
Alih-alih minat Public Investment Fund (PIF) kepada Newcastle United sudah mulai memudar, Al Rumayyan justru menegaskan bahwa PIF tetap berkomitmen untuk menjadikan The Magpies sebagai salah satu operator sepak bola yang terkemuka dan telah menantang semua kepala departemen untuk mencapai rencana tersebut.
Baca Juga: Kevin Diks DM Trevoh Chalobah yang Dapat Komentar Rasis dari Oknum Netizen Indonesia, Dibalas?
Mengutip dari Telegraph pada Jumat (14/3/2025), petinggi klub sangat antusias dengan proyek tersebut dan yakin waktu 5 tahun sangat realistis untuk mengubah klub menjadi tim penantang gelar setiap musimnya, bermain di Liga Champions secara rutin dan bersaing untuk memperebutkan gelar Liga Inggris. Ambisi lainnya adalah bisa membawa tim wanitanya promosi ke Women Super League (WSL).
Tahun 2030 merupakan tenggat waktu yang cukup longgar dan tidak dapat ditetapkan secara pasti, namun tujuannya adalah menutup kesenjangan pendapatan dengan tim big six dan yang paling utama adalah membangun skuad yang kompetitif di tahap akhir di setiap kompetisi yang mereka ikuti.
Setelah mereka terbebas dari profitabilitas dan keberlanjutan selama 12 bulan dengan beberapa penjualan pemain yang sulit. Newcastle United tidak hanya memperkuat skuad mereka saja, tapi juga mempertahankan beberapa pemain besar seperti penyerang andalan mereka, Alexander Isak.
Direktur olahraga The Magpies saat ini Paul Mitchell belum pernah sama sekali mendatangkan pemain-pemain bintang sejak ia menggantikan Dan Ashworth pada Juli 2024 lalu, yang dimana ia harus mengatasi masalah PSR terlebih dulu.
Itu berarti penjualan pemain-pemain seperti Miguel Almiron dan Lloyd Kelly pada jendela transfer Januari lalu memberikan mereka lebih banyak lagi fleksibilitas untuk melakukan pengeluaran di jendela transfer musim panas mendatang.
Tapi ambisi di musim panas mendatang sedang didiskusikan, yang di mana klub Newcastle akan memperkuat skuad mereka di setiap lini.
Di sisi lain, Al Rumayyan juga memuji pekerjaan Eddie Howe sebagai pelatih The Toons Army. Ia melihat bahwa penunjukkan pelatih berusia 47 tahun itu merupakan penunjukkan untuk jangka panjang dan bisa membantu klub untuk memenangkan trofi.
Baca Juga: Bruno Fernandes Cetak Hat-Trick, Manchester United Harus Memenangkan Gelar Liga Europa Untuknya
Pilar Kunci Proyek Ambisius Newcastle United di 2030
Newcastle United memiliki proyek jangka panjang untuk 5 tahun kedepan. Lantas apa saja sih, pilar kunci dari proyek ambisius The Magpies untuk tahun 2030 mendatang. Berikut ini 4 pilar penting proyek ambisius Newcastle United, yuk simak!
Memenangkan Trofi
Dalam wawancaranya pada 2021 lalu, Eddie Howe mengatakan bahwa memenangkan Piala Liga merupakan target realistis untuk memenangkan trofi pertama untuk era baru Newcastle United.
Hasilnya, Newcastle kembali bermain di final Piala Liga untuk kedua kalinya dalam kurun waktu 3 tahun. Alexander Isak dan kolega sendiri akan menghadapi lawan berat Liverpool di pertandingan final Carabao Cup pada Minggu (16/3/2025) mendatang di Wembley.
Newcastle United bisa saja mengakhiri puasa gelar selama 70 tahun jika mereka mampu mengalahkan Liverpool di pertandingan final nanti. Tentu saja ada keyakinan bahwa para pemain dan staff merasa lebih siap untuk meraih kesuksesan setelah mereka dikalahkan Manchester United dua tahun lalu.
Newcastle United bisa saja meniru Manchester City, yang dimana trofi Piala FA yang mereka raih pada 2011 lalu menjadi awal mula The Citizens menjadi salah satu klub terbaik di Inggris maupun dunia.
Stadion Baru
Stadion baru menjadi salah satu pilar kunci bagi proyek ambisius Newcastle United di tahun 2030. Masih dari sumber yang sama Telegraph melaporkan bahwa PIF akan membangun stadion baru bagi Newcastle yang berdekatan dengan stadion mereka saat ini, St. James Park, menggunakan tapak tumpang tindih.
Itu berarti stadion baru Newcastle akan dibangun di sebagian tanah yang saat ini ditempati oleh klub. Adapun, kapasitas untuk stadion baru tersebut nantinya mencapai 68.000 hingga 69.000 penonton dan di prediksi akan memakan biaya sebesar 1,5 miliar Pounds atau sekitar Rp31 triliun.
Pekerjaan telah berlangsung di balik layar selama beberapa waktu, meskipun mereka masih mempertimbangkan opsi cadangan, yang akan memodernisasi dan memperluas St James' Park hingga kapasitasnya melebihi 60.000, dengan perkiraan biaya sebesar £800 juta atau Rp16 triliun. Klub terus bersikeras bahwa keputusan akhir belum dibuat, tetapi idenya adalah untuk menyelesaikan pembangunan salah satu proyek tersebut pada awal tahun 2030-an.
Baca Juga: MU Lolos ke Perempatfinal Liga Eropa, Casemiro Curi Perhatian karena Dipercaya Ruben Amorim Lagi!
Regenerasi dan Memperkuat Skuad
Newcastle United juga akan melakukan regenerasi untuk skuad mereka saat ini. Pemain-pemain seperti Kieran Trippier (34 tahun), Fabian Schar (33 tahun), Dan Burn (32 tahun) dan Martin Dubravka (36 tahun) sudah memasuki fase akhir dalam karir mereka.
Selain itu, pemain-pemain seperti Sean Longstaff, Joelinton dan Joe Willock merupakan pemain yang menjadi bagian dari skuad peninggalan Steve Bruce.
Paul Mitchell sendiri memiliki track record yang bagus dalam hal perekrutan pemain dan tampaknya dia juga akan mengurangi rata-rata usia skuad Newcastle United pada musim panas mendatang, dan akan merekrut talenta muda dari luar negeri, begitu juga mendatangkan satu atau dua pemain muda lokal. Tapi, penjualan pemain akan tetap penting, meskipun ada keinginan untuk mempertahankan semua nama besar mereka di musim panas.
Baca Juga: MU Lolos ke Perempatfinal Liga Eropa, Casemiro Curi Perhatian karena Dipercaya Ruben Amorim Lagi!
Menutup Kesenjangan Pendapatan
Newcastle United sendiri memiliki proses yang bagus dan pendapatan mereka telah meningkat menjadi 320 juta Pounds atau sekitar Rp6 triliun per tahun, menurut laporan keuangan terbaru. Namun, hal itu masih jauh dengan jumlah pendapatan klub big six yang sudah mapan secara finansial.
Pendapatan Arsenal mencapai £616,6 juta pada tahun 2024, Liverpool sebesar £614 juta, sedangkan Tottenham Hotspur sebesar £539,6 juta untuk periode yang sama. Pendapatan Manchester City sebesar £715 juta, sedangkan pendapatan Manchester United sebesar £661,8 juta.
Tentu saja, kesenjangannya masih sangat besar. Sampai Newcastle menghabiskan uang untuk gaji dan transfer pemain. Tentu saja, hal itu sangat menghambat peluang mereka untuk meraih kesuksesan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph