Selasa, 06 MEI 2025 • 13:05 WIB

Menilik Kunci Kesuksesan Como 1907 Tembus 10 Besar Serie A di Bawah Asuhan Cesc Fabregas

Author

Como 1907 baru saja meraih poin perdananya pada pekan kedua Serie A melawan Cagliari i Stadion Sardegna Arena, usai bermain 1-1.

INDOZONE.ID - Como 1907 secara mengejutkan berhasil menggebrak Serie A musim 2024/25. Bagaimana tidak, klub milik Djarum Group ini mulanya diremehkan kini mereka berhasil membungkam mulut pihak-pihak yang meremehkan mereka.

Bagaimana tidak, dibawah asuhan Cesc Fabregas, Como 1907 seolah menjadi kekuatan baru di Serie A musim ini, yang mana mereka saat ini secara mengejutkan nangkring di peringkat 10 besar di kasta tertinggi sepak bola Italia itu.

Bahkan, bisa dibilang musim Como di Serie A musim ini jauh lebih baik dari tim promosi lainnya seperti Venezia dan Parma, yang dimana kedua klub tersebut saat ini berkutat di peringkat ke-18 dan 15.

Jika dua rivalnya itu terseok-seok di Serie A, maka klub berjuluk I Lariani itu justru melejit musim ini. Padahal, awal musim lalu banyak yang memprediksi bahwa Como akan langsung kembali terdegradasi ke Serie B, namun prediksi tersebut kini berhasil dimentahkan.

Di bawah naungan Djarum Group, Como berhasil perlahan bangkit dari keterpurukan, di beli Hartono Bersaudara saat masih berkutat di Serie D pada 2019 lalu kini seiring berjalannya waktu klub asal Lombardy itu semakin terus berkembang, puncaknya mereka berhasil tembus 10 besar Serie A musim ini dengan koleksi 45 poin.

Baca Juga: Media Inggris Sebut Real Madrid Jadi Klub Paling Toksik Imbas Sikap Buruk Terhadap Wasit di Final Copa del Rey

Kunci Kesuksesan Como di Serie A Musim ini

Como 1907 baru saja meraih poin perdananya pada pekan kedua Serie A melawan Cagliari i Stadion Sardegna Arena, usai bermain 1-1.

Lantas, apa yang membuat Como saat ini menjadi salah satu klub yang diperhitungkan di Serie A? Berikut ini, tim INDOZONE akan ulas terkait kunci kesuksesan klub kota sungai tersebut di divisi teratas sepak bola Italia. Yuk simak!

Pembelian Pemain yang Efisien

Seperti yang disinggung oleh presiden Como, Mirwan Soewarso di awal musim bahwa timnya akan membeli pemain-pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Melansir dari Transfermarkt, Como total menghabiskan dana sebesar 151 juta Euro atau Rp1,4 triliun pada musim ini untuk membeli 19 pemain musim ini, ditambah dengan beberapa pemain pinjaman dan juga pemain yang didatangkan secara gratis.

Pembelian pemain yang dilakukan oleh Como memang terbukti efektif, mereka mendatangkan beberapa pemain muda ternama seperti Nico Paz dari Real Madrid, Yannick Engelhardt hingga Ben Lhassine Kone.

Kedatangan Nico Paz tentunya memberikan dampak besar bagi Como. Sebab, pemain berusia 19 tahun itu mampu memberikan kreativitas di lini tengah Como, ditambah dengan hadirnya Yannik Engelhardt juga mampu menjadi penyeimbang di lini tengah.

Baca Juga: Teka-Teki Masa Depan Elkan Baggott di Blackpool, Dipermanenkan atau Tidak?

Tetapi, pembelian Como juga tidak sepenuhnya berhasil, kita bisa ambil contoh Emil Audero yang dibeli dari Sampdoria justru minim mendapatkan menit bermain dan kini harus dipinjamkan ke Palermo.

Tak hanya Audero, tetapi Andrea Belotti juga menjadi salah satu pembelian gagal Como. Mantan pemain Torino itu hanya 589 menit di Serie A musim ini bersama Como. Kini, pemain Timnas Italia itu bermain di Benfica sebagai pemain pinjaman.

Meskipun, pembelian Como musim ini tidak sepenuhnya sempurna, tapi secara keseluruhan mereka berhasil mendatangkan pemain yang sesuai kebutuhan tim.

Bahkan, skuad Como musim ini juga menjadi salah satu yang termuda di Serie A dengan rata-rata usia 24,9 tahun.

Baca Juga: Arsene Wenger Minta UEFA Tinjau Aturan Klub Juara Liga Europa Lolos ke Liga Champions Musim Depannya, Kenapa?

Taktik Fabregas yang Fleksibel

Cesc Fabregas.

Cesc Fabregas awalnya juga sempat diremehkan sebagai pelatih Como karena legenda Arsenal itu masih minim pengalaman melatih.

Musim lalu, Fabregas sempat menjadi pelatih tim muda Como dan menjadi asisten dari Osian Roberts meskipun ia juga merupakan bagian dari pemegang saham minoritas klub.

Namun pada musim ini, Cesc Fabregas justru berhasil membuktikan kapabilitasnya sebagai pelatih. Menerapkan formasi 4-3-3, ia mengedepankan permainan possesion dengan umpan-umpan pendek dan tetap menjaga jarak lini tengah yang rapat.

Selain itu, ia juga memprioritaskan bermain di tengah, menjaga beberapa pemain di tengah untuk memfasilitasi transisi bola yang cepat. Kemudian, saat kehilangan bola ia merubah bentuk formasi 4-1-4-1 untuk menjaga bentuk pertahanan yang solid.

Dalam fase build-up, Como memiliki cara yang berbeda untuk mengeluarkan bola dari fase pertama permainan.

Baik dengan satu pivot yang berusaha masuk ke dalam lapangan dan membingungkan lini tengah tim lawan atau dengan memainkan pivot dua orang dan menempatkan dua pemain dalam peran nomor 8/10, seperti dalam formasi 4-2-2-2.

Dari gaya kepelatihannya itulah menjadi kunci bagi Fabregas untuk membawa Como melejit ke posisi 10 besar Serie A musim ini, meskipun Como harus melakoni 3 pertandingan lagi dan wajib menyapu bersih laga sisa untuk menyegel posisi 10 besar di akhir musim.

Baca Juga: Arne Slot pun Kaget Liverpool Bisa Unggul 18 Poin dari Chelsea, Premier League Harusnya Lebih Ketat

Dukungan Dana yang Melimpah dari Djarum Group

Adanya dukungan dana yang melimpah tentunya memudahkan Cesc Fabregas untuk merekrut pemain yang ia inginkan.

Dari dana yang dikeluarkan Djarum Group sebesar 151 juta Euro atau Rp1,4 triliun di musim ini, Como mampu mendatangkan beberapa pemain muda yang berkualitas seperti Nico Paz, Yannick Engelhardt hingga meminjam Maximo Perrone dari Manchester City.

Dengan dukungan dana yang begitu melimpah, tentunya membuktikan bahwa Djarum Group sangat serius dalam membangun Como sebagai salah satu kekuatan baru di sepak bola Eropa. 

Padahal saat mereka pertama kali membeli Como, mereka hanya menggelontorkan dana kurang dari Rp5 miliar. Namun, Djarum Group justru membuktikan bahwa mereka tidak setengah-setengah untuk mengakuisi Como, tetapi mereka juga menjadi klub yang bermarkas di Stadio Giuseppe Sinigaglia itu.

Itu tadi sobat INDOZONE ulasan terkait kunci kesuksesan Como musim ini di Serie A, tentu saja banyak yang menantikan gebrakan baru Como di musim depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Transfermarkt, Amatan